Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gejala OCD, Hati-Hati Mungkin Salah Satunya Ada Kamu Alami


Sudah tahu kan apa itu OCD? Bukan program diet atau sistem pengiriman belanja online. Itu COD namanya. Buat yang belum tahu, baca dulu Apa itu OCD << klik aja ini!

Belum diketahui penyebab pasti dari OCD

Beberapa teori mengatakan bahwa OCD disebabkan oleh faktor biologis, baik keturunan maupun perubahan pada tubuh.

Ada juga teori yang mengatakan penyebab OCD adalah faktor eksternal, seperti tekanan dari lingkungan sekitar.


Supaya tidak menebak-nebak apakah kamu mengalami OCD, mending baca dulu gejala-gejala OCD di bawah ini ya:

Gejala OCD Pertama, Obsesi Bersih-bersih


Kebiasaan mencuci tangan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan kebersihan. Masa cuci tangan berulang-ulang. Bahkan ketika tangannya sudah bersih dan tidak kotor, masih saja cuci tangan.

Hal ini karena penderita OCD sangat maniak dengan kebersihan dan takut terkena kuman. Mencuci tangan berulang-ulang untuk menghilangkan kuman yang dikira masih menempel pada tangan dan tidak puas kalau belum mencuci tangan berkali-kali. Parahnya, penderita OCD akut bisa mencuci tangan mereka 10 kali dalam sekali datang ke tempat cuci tangan. (Boros air kata pemirsa^^)


Selain cuci tangan, ada lagi obsesi kebersihan lain, seperti cenderung memaksakan diri untuk selalu membersihkan setiap jengkal area yang biasa ia gunakan. Bukan hanya rumah, tapi bisa juga seperti meja kantor, mobil, dan lainnya.(sekalian bersihkan rumah saya^^) maunya

Biasanya mereka bisa berjam-jam melakukan kegiatan bersih-bersih hanya untuk memastikan setiap sudut sudah bersih dan bebas kuman.


Gejala OCD Kedua, Obsesi Merapihkan, Sering Ngecek

Kerennya penderita OCD nih, mereka punya emampuan mengorganisir sesuatu dalam level yang sangat sempurna. Mereka terobsesi dengan urutan dan kesimetrisan.

Terkadang penderita OCD merasa kerapihan dan kebersihan saja tidak cukup. Segala sesuatunya harus diletakkan secara simetris, dengan jumlah yang sesuai, diurutkan dari kecil ke besar, rendah ke tinggi, atau sebaliknya. Mereka perlu melakukan itu untuk memuaskan rasa khawatir berlebihannya.

Ada yang memiliki kebiasaan menata barang-barang mereka dengan sangat rapi. Namun penderita OCD, semuanya menjadi berlebihan dan ekstrem. Mereka tak hanya ingin barang-barang atau tempat terlihat rapi melainkan juga harus sangat sempurna. Mereka tak ingin satu barang pun tak tertata rapi seperti yang mereka inginkan.

“Mereka selalu menyusun sesuatu hingga ia merasa sudah sempurna, terlihat baik, simetris, dan jumlahnya sesuai (untuk barang),” ungkap Szymanski.

Mulai dari rak buku, meja, lemari, dan yang lainnya. Penderita OCD akan menata semuanya hingga hampir sempurna. Lingkungan yang berantakan akan membuat mereka cemas secara berlebihan dan tidak suka.

Mereka juga sering menanyakan hal yang sama berulang kali untuk mengurangi kekhawatiran mereka.

Sebagai contoh seorang OCD mengundang temannya ke rumah, ia bisa menanyakan “Apakah rumahku sudah bersih?” berulang kali pada temannya. Hal ini mereka lakukan karena ketakutan yang besar akan kebersihan rumahnya.

Tapi terkadang, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berulang kali juga bisa menjadi strategi untuk menghindari perilaku kompulsif yang mereka alami.

Orang yang menderita OCD biasanya memiliki rasa tidak suka pada salah satu bagian tubuhnya atau keseluruhan penampilannya. Mereka dapat berkaca selama berjam-jam hanya untuk memperhatikan bagian tubuh yang tidak disukai. Bahkan ada juga yang sampai menghindari orang lain, karena merasa dirinya tidak layak. (karena perfect terus pengennya) Hati-hati jadi jomblo abadi

Gejala OCD Ketiga, Suka Berpikiran Negatif

Orang yang menderita OCD memiliki rasa takut yang tinggi. Takut menyakiti orang lain, takut menyakiti dirinya, takut berbuat kesalahan, takut kena kotoran, takut pikiran dan perasaan negatif.

Inilah kekhawatiran yang membuat penderita OCD selalu berlebihan dalam kebersihan dan kerapihan. Terlalu khawatir dan terus melakukan pengecekkan yang tidak wajar.

Bila ada gejala-gejala yang tidak wajar seperti di atas, segera hubungi ahlinya. Ke psikiater ya, bukan dukun beranak^^
Tidak ada seorang muslim pun yang mendo’akan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama”.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram