Masa Lalu antara Biru dan Kelabu
Manusia punya masa lalu. Masa yang takan pernah kembali manusia dengannya bertemu. Masa yang menyejarah, masa keemasan atau kelabu. Masa silam adalah masa paling jauh. Masa yang tak terbayar oleh harta dan peluh.
Hari ini hari baru hendaknya kita memiliki suasana baru yang lebih baik dari masa lalu. Ingatlah kawan, hari ini, detik ini pun akan berlalu dan ke depan pula akan menjadi masa lalu. Maka hendaknya hari yang indah ini tak disiakan dengan mengerjakan hal-hal yang tidak perlu.
Bumi selalu dan terus berputar dari fajar hingga kembali bertemu fajar. Selama masa di dunia belum habis hendaklah kita terus berbenah meningkatkan kualitas diri dengan belajar. Agar suatu hari bisa terus bersandar pada yang benar juga mengajak manusia lainnya menuju jalan yang benar.
Sejarah, mungkin suatu saat peristiwanya akan berulang. Seperti benang dan layang-layang. Ada alur mundur yang mudah dikenang dan alur maju yang diliputi bayang-bayang.
Boleh jadi di masa yang akan datang, kita berada di posisi yang membanggakan. Boleh jadi di masa yang akan datang, kita berada di posisi yang penuh penyesalan. Hannya orang-orang yang selalu berbenah diri, memperbaiki diri, gemar mengevaluasi diri menuju kebenaran, bukan yang gemar mencari kesalahan orang lain yang akan memperoleh kepuasan batin yang berbuah kebanggaan. Menyibukkan diri mengevaluasi diri akan membuahkan prestasi yang membanggakan. Gemar mencari kesalahan orang lain untuk menjatuhkan hanya akan membuat berpihak padanya penyesalan.
Untuk itu, mari kita mengukir sejarah dimulai hari ini dengan berusaha mencetak prestasi dengan penuh semangat dari hari ke hari. Agar suatu hari para generasi tak ragu mengikuti jejak-jejak kaki pendahulunya yang berprestasi. Hari ini sama saja dengan hari kemarin adalah rugi. Hari ini lebih baik dari hari kemarin adalah pemenang yang berprestasi.
