Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sukses dengan Dengan Karyamu

Banyak alasan masalah pendidikan yang rendah membuat kemunduran selangkah demi selangkah pada diri orang kebanyakan. Sebenarnya percuma saja kalau berpendidikan tinggi tapi ilmunya ga dipakai, atau bahkan ga dapat ilmunya sama sekali. Ironis memang Budaya terlarang bernama “nyontek” di kelas harus dikupas dalam pembahasan yang satu ini. Percuma datang tiap hari ke sekolah, ke kampus, ke madrasah, rajin masuknya saja asal ngisi daftar hadir doang. Sehingga hasilnya masih bergantung pada orang lain di kelas ketika ujian. Takut ketahuan pengawas? Lho kok takut ketahuan pengawas? Berarti yang dikerjakan saat itu adalah perbuatan yang tidak baik bahkan terlarang. Hati-hati! Itu hanya akan mendidik dan menanamkan pesimisme, tidak percaya pada kemampuan diri sehingga tidak mau menatap masa depan dan monoton hidupnya. Jadilah generasi yang pengecut, tidak konsisten pada kebenaran.

Tahukah mengapa sampai ada yang jual beli ijasah, jual beli skripsi, nyontek, plagiat, dan kawan-kawannya? Itu karena mereka takut tidak sukses sehingga tidak mempercayai bahwa dirinya mampu melakukannya. Ah sekali ini nanti gak lagi deh..saya baru melakukannya...sedikit ini, ga banyak kok nyonteknya...

Yang sedikit, yang baru sekali sama saja. Efeknya nanti akan di rasakan dikemudian hari. Bisa jadi ketergantungan bertambah. Ketergantungan ini membuat manja, menghilangkan kreatifitas diri. Bagi yang sudah terlanjur melakukannya, mari kembali ke jalan yang benar!
Banyak alasan masalah pendidikan yang rendah membuat kemunduran selangkah demi selangkah pada diri orang kebanyakan. Sebenarnya percuma saja kalau berpendidikan tinggi tapi ilmunya ga dipakai, atau bahkan ga dapat ilmunya sama sekali. Ironis memang Budaya terlarang bernama “nyontek” di kelas harus dikupas dalam pembahasan yang satu ini. Percuma datang tiap hari ke sekolah, ke kampus, ke madrasah, rajin masuknya saja asal ngisi daftar hadir doang. Sehingga hasilnya masih bergantung pada orang lain di kelas ketika ujian. Takut ketahuan pengawas? Lho kok takut ketahuan pengawas? Berarti yang dikerjakan saat itu adalah perbuatan yang tidak baik bahkan terlarang. Hati-hati! Itu hanya akan mendidik dan menanamkan pesimisme, tidak percaya pada kemampuan diri sehingga tidak mau menatap masa depan dan monoton hidupnya. Jadilah generasi yang pengecut, tidak konsisten pada kebenaran.   Tahukah mengapa sampai ada yang jual beli ijasah, jual beli skripsi, nyontek, plagiat, dan kawan-kawannya? Itu karena mereka takut tidak sukses sehingga tidak mempercayai bahwa dirinya mampu melakukannya. Ah sekali ini nanti gak lagi deh..saya baru melakukannya...sedikit ini, ga banyak kok nyonteknya...   Yang sedikit, yang baru sekali sama saja. Efeknya nanti akan di rasakan dikemudian hari. Bisa jadi ketergantungan bertambah. Ketergantungan ini membuat manja, menghilangkan kreatifitas diri. Bagi yang sudah terlanjur melakukannya, mari kembali ke jalan yang benar!  Sukses dengan Dengan Karyamu   Kita tidak perlu bertitel panjang, kita ga perlu kaya, kita ga perlu modal berjuta-juta, kita ga perlu waktu yang terlalu lama, yang penting pintar kitanya. Pintar mencari orang yang pintar. Bukan orang pintar yang lain ya. Pintar di sini maksudnya ahli dalam bidangnya. Misalnya kita mau bikin usaha restauran maka kita harus nyari orang-orang yang pintar masak. Kita mau buka bengkel mobil dan pasti ga ngerti masalah mesin maka kita cari orang yang pintar bongkar pasang mobil. Kita ga perlu jadi bencong dulu ketika mau buka salon maka kita cari orang yang pintar ngurusin make up.   Ketika udah dapat usahanya, kita butuh manajemennya seperti yang ngurusin masalah duit, perijinan, dan promosi. Kita ga usah jadi atau ngurusin semua itu. Kita kerja tidak usah sesrba sendiri. Kita tinggal cari orang yang pintar dalam bidang akuntansi, tinggal cari orang yang pintar dalam administrasi, tinggal cari orang yang pintar dalam marketing. Kita tinggal jelankan mereka dengan satu remot. Kitanya juga harus pintar memimpin dan juga harus mau terus belajar tentang berwirausaha agar usahanya semakin maju dan berkembang.

Kita tidak perlu bertitel panjang, kita ga perlu kaya, kita ga perlu modal berjuta-juta, kita ga perlu waktu yang terlalu lama, yang penting pintar kitanya. Pintar mencari orang yang pintar. Bukan orang pintar yang lain ya. Pintar di sini maksudnya ahli dalam bidangnya. Misalnya kita mau bikin usaha restauran maka kita harus nyari orang-orang yang pintar masak. Kita mau buka bengkel mobil dan pasti ga ngerti masalah mesin maka kita cari orang yang pintar bongkar pasang mobil. Kita ga perlu jadi bencong dulu ketika mau buka salon maka kita cari orang yang pintar ngurusin make up.

Ketika udah dapat usahanya, kita butuh manajemennya seperti yang ngurusin masalah duit, perijinan, dan promosi. Kita ga usah jadi atau ngurusin semua itu. Kita kerja tidak usah sesrba sendiri. Kita tinggal cari orang yang pintar dalam bidang akuntansi, tinggal cari orang yang pintar dalam administrasi, tinggal cari orang yang pintar dalam marketing. Kita tinggal jelankan mereka dengan satu remot. Kitanya juga harus pintar memimpin dan juga harus mau terus belajar tentang berwirausaha agar usahanya semakin maju dan berkembang.
Tidak ada seorang muslim pun yang mendo’akan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama”.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram