Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jangan Sampai Blog Kena Deindex, Ngeri Akibatnya

 

Jangan Sampai Blog Kena Deindex, Ngeri Akibatnya

Sebuah horror atau mimpi buruk seorang blogger ya jangan sampai blog kena Deindex. Blog dibuang dan dicampakkan oleh mesin pencari. Blognya tidak lagi muncul di halaman pencarian. Ini beneran jadi mimpi buruk yang tidak boleh terjadi.

Deindex berarti blog tidak diindeks lagi. Lebih parah lagi kalau sudah diblokir, di-blacklist. Segala upaya dilakukan, sudah tidak ada ampun lagi untuk masuk ke mesin pencari. Serem...

Apa penyebabnya blog kena Deindex?

Sebelumnya saya sudah tulis penyebab yang parah mengapa blog tidak masuk lagi di halaman pencarian. Namun di sini saya tambahkan penyebab blog kena Deindex.

Ngopas

Plagiat, nyomot tulisan orang lain dipindahkan semuanya plek tanpa otak-ati dulu. Dalam dunia kepenulisan, cara ini diancam oleh undang-undang hak cipta. Begitu pula mesin pencari seperti Google, Yahoo dan lainnya tidak ingin mengemban dosa akibat ikut menyebarkan hasil plagiat.

Mereka sudah punya alat pendeteksi blog mana yang lebih awal posting artikel, dialah pemilik aslinya, sedangkan blog yang posting artikel serupa akan dicatat sebagai blog dengan konten hasil duplikasi atau disebut duplicate content.

Artikel blog yang akan diposting sebaiknya dicek dulu apakah artikel masuk duplicate content atau tidak dengan menggunakan alat plagiarism checker. Itu kalau tulisan yang akan dipost hasil modifikasi dari sumber lain. Tidak berlaku untuk artikel hasil tulisan sendiri yang masuk kategori tulisan unik. Pasti 100% hijau karena tanpa plagiat.

Bagaimana nasib blog yang banyak mengandung artikel curian? Siap-siap saja ditendang oleh mesin pencari dan tidak akan masuk di indeks mereka lagi.

Ngerinya lagi kalau yang punya tulisan mengadu ke yang berwajib maka bersiap berbenturan dengan undang-undang. Ngeri ya...

Pelit

Jangan cuma nulis seuprit terus pengen bisa masuk indeks mesin pencari. Ini tandanya pelit berbagi. Mesin pencari tidak akan menerima artikel seperti ini. Ada batas minimal yang disarankan para blogger senior yaitu minimal 500 kata dalam sebuah artikel. Ini minimal.

Apa lagi Google sering update algoritma. Algoritma yang sedang disiapkan sekarang menyarankan agar blog diisi dengan tulisan panjang.

Segera perbaiki artikel di blog Anda yang masih pendek. Kembangkan atau tambah lagi panjang artikelnya supaya terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan, Deindex yang mengerikan.

Lola

Loading blog kelamaan, ditinggal pengunjung sampai kena Deindex mesin pencari.

Perlu Anda tahu bahwa setiap mesin pencari memiliki robot web crawler. Robot ini bertugas untuk merayapi, mengunjungi halaman-halaman dari suatu blog.

Jika kebetulan robot web crawler sedang merayapi blog Anda dan mendapati blog Anda susah diakses, bisa jadi akan mengakibatkan blog tidak diindeks lagi. Pusing, muter-muter terus...

Expired

Makanan yang expired saja dibuang, apalagi blog yang expired. Seperti apa blog yang ekspired atau kadaluarsa? Ini khusus blog yang menggunakan domain tld seperti com, net, id, dan lainnya yang biasanya didapatkan dengan membeli dan memiliki batas waktu. Ketika sudah expired maka perlu dilakukan pembelian lagi.

Blog yang sudah expired tidak akan bisa diakses lagi. Jika ingin bisa diakses kembali maka harus memperpanjangnya lagi dengan menghubungi kontak penjual domain yang Anda gunakan. Tentu tidak gratis, harus bayar lagi. Biayanya mungkin tetap atau lebih mahal, bergantung pada nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Agar blog Anda tidak kena Deindex, alangkah baiknya jika Anda pakai domain yang lifetime, seumur hidup atau cek secara berkala barangkali lupa masa expired domain. Usahakan, jika Anda pengguna domain tld untuk perpanjangan sebelum expired. Kalau ada kelapangan rezeki, sekaligus saja 3 tahun atau 10 tahun beli domainnya jika memang akan digunakan untuk jangka panjang. 

Kudet

Teknologi terus berkembang. Yang kurang dapat update informasi pasti tertinggal. Penting sekali bagi Anda yang serius ingin sukses ngeblog untuk terus mengikuti perkembangan teknologi informasi setiap waktu.

Blog Anda akan terkena resiko Deindex jika tidak mengikuti kebijakan mesin pencari yang juga terus berubah.

Nyepam

Blog sudah dibuat, tapi tidak diisi. Blog diisi tapi artikelnya ngasal. Tulisan sudah banyak tapi keywordnya berlebihan. Blog semacam ini dianggap spam oleh mesin pencari.

Biar lebih jelas blog yang ngasal itu seperti ini. Blog ditulis dengan tulisan yang tidak bermutu, unfaedah. Pembaca pun enggan melihatnya lagi apa lagi mengunjungi kembali. Mesin pencari pun akan berhenti mengindeknya jika tidak segera diperbaiki.

Blog yang keywordnya berlebihan di letakkan dalam satu paragraf. Ibarat nulis hashtag di medsos sangat bagus kalau ditulis semua. Tapi kalau berlebih, pasti dibanned juga.

Dulu, penulisan keyword yang semacam ini sangat berpengaruh besar terhadap popularitas blog. Namun beriring waktu, kebijakan mesin pencari menjadikannya termasuk spam.

Apa solusinya ketika blog kena Deindex?

  • Update berkala dengan artikel panjang, berbobot, dan original hasil tulisan sendiri
  • Index ulang blognya di mesin pencari
  • Ganti alamat atau buat lagi blog baru
  • Pakai tema blog yang ringan tapi elegan
  • Domain yang lifetime kalau ada
  • Jika tidak ada domain lifetime, bisa gunakan domain tld tapi yang murah biar kuat bayar saat menjelang expired atau pakai subdomain blogspot.com juga tidak masalah, yang penting nggak ada expirednya.
  • Pakai hosting yang cepat dan unlimited. Sini saya kasih hosting unlimited gratis domain my.id, cuma 200rb setahun. Langsung saja hubungi saya lewat kontak di website ini.
  • Update artikel lama dan sesuaikan dengan kebijakan mesin pencari yang terupdate.

Itulah beberapa penyebab Deindex blog yang tidak boleh Anda lakukan. Harap ikuti terus update terbaru tentang blog, tentang perkembangan teknologi, dan terus membuat konten artikel berkualitas.

Tidak ada seorang muslim pun yang mendo’akan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama”.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram