Mengenal Jin dan Kehidupannya Sebagai Mahluk Allah
Jin dinamakan jin karena mereka tertutup dari pandangan manusia. Ibnu โAqil mengatakan bahwa jin disebut jin karena mereka menjauh dan tertutup dari pandangan manusia. Demikian nukilan dari Aakamul Marjaan fii Ahkamil Jaan. Allah Taโala berfirman,
ุฅูููููู ููุฑูุงููู
ู ูููู ููููุจูููููู ู
ููู ุญูููุซู ููุง ุชูุฑูููููููู
ู
โSesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.โ (QS. Al Aโraf: 27).
Jin diciptakan dari api sebagaimana disebutkan dalam tiga dalil berikut ini,
ููุงููุฌูุงููู ุฎูููููููุงูู ู
ููู ููุจููู ู
ููู ููุงุฑู ุงูุณููู
ููู
ู
โDan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.โ (QS. Al Hijr: 27).
Begitu pula disebutkan dalam surat Ar Rahman,
ููุฎููููู ุงููุฌูุงููู ู
ููู ู
ูุงุฑูุฌู ู
ููู ููุงุฑู
โDan Dia menciptakan jin dari nyala api.โ (QS. Ar Rahman: 15).
Dalam hadits yang dikeluarkan oleh Imam Muslim, dari โAisyah, ia berkata, Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
ุฎูููููุชู ุงููู
ููุงูุฆูููุฉู ู
ููู ูููุฑู ููุฎููููู ุงููุฌูุงููู ู
ููู ู
ูุงุฑูุฌู ู
ููู ููุงุฑู ููุฎููููู ุขุฏูู
ู ู
ูู
ููุง ููุตููู ููููู
ู
โMalaikat diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari nyala api. Adam diciptakan dari apa yang telah ada pada kalian.โ (HR. Muslim no. 2996).
Sebagaimana disebutkan dalam ayat,
ููููููุฏู ุฎูููููููุง ุงููุฅูููุณูุงูู ู
ููู ุตูููุตูุงูู ู
ููู ุญูู
ูุฅู ู
ูุณูููููู (26) ููุงููุฌูุงููู ุฎูููููููุงูู ู
ููู ููุจููู ู
ููู ููุงุฑู ุงูุณููู
ููู
ู (27)
โDan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panasโ (QS. Al Hijr: 26-27).
Kita tidaklah bisa memastikan bentuk fisik jin kecuali berdasarkan dalil. Di antara dalil menyebutkan bahwa jin memiliki qolbun (jantung, hati). Sebagaimana disebutkan dalam ayat,
ููููููุฏู ุฐูุฑูุฃูููุง ููุฌููููููู
ู ููุซููุฑูุง ู
ููู ุงููุฌูููู ููุงููุฅูููุณู ููููู
ู ูููููุจู ููุง ููููููููููู ุจูููุง ููููููู
ู ุฃูุนููููู ููุง ููุจูุตูุฑูููู ุจูููุง ููููููู
ู ุขูุฐูุงูู ููุง ููุณูู
ูุนูููู ุจูููุง ุฃููููุฆููู ููุงููุฃูููุนูุงู
ู ุจููู ููู
ู ุฃูุถูููู ุฃููููุฆููู ููู
ู ุงููุบูุงููููููู
โDan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.โ (QS. Al Aโraf: 179). Di dalam ayat ini disebutkan pula bahwa jin di samping memiliki hati (jantung), juga memiliki mata dan telinga. Bahkan setan memiliki suara sebagaimana disebutkan dalam ayat,
ููุงุณูุชูููุฒูุฒู ู
ููู ุงุณูุชูุทูุนูุชู ู
ูููููู
ู ุจูุตูููุชููู
โDan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan suaramu (ajakanmu)โ (QS. Al Israโ: 64). Ayat di atas membicarakan tentang setan (iblis).
Bahkan dalam berbagai hadits juga disebutkan bahwa setan memiliki lisan, jin itu makan, minum, dan tertawa, juga disebutkan berbagai sifat lainnya.
Ada berbagai macam penyebutan jin dalam bahasa Arab:
- Untuk jin murni, maka disebut jinni
- Untuk yang tinggal bersama manusia disebut โaamir, bentuk pluralnya adalah โammaar
- Jin yang mengganggu anak kecil disebut arwah
- Yang jahat dan sering mengganggu adalah syaithon (setan)
- Yang lebih jahat lagi adalah maarid
- Yang paling jahat dan begitu garang adalah ifriit, bentuk pluralnya adalah โafaarit.
- Jin yang terbang di udara
- Jin yang berbentuk ular dan anjing
- Jin yang lepas dan berjalan
Disebutkan dalam hadits riwayat Ath Thobroni dan Al Hakim dengan sanad shahih, jin itu ada tiga kelompok:
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, โTidak ada satu pun yang mengingkari keberadaan jin dari kaum muslimin. Tidak ada yang mengingkari pula bahwa Muhammad shallallahu โalaihi wa sallamdiutus pada kalangan jin. Dan mayoritas orang kafir pun menetapkan adanya jin. Adapun orang Yahudi dan Nashrani, mereka mengakui adanya jin sebagaimana kaum muslimin. Jika ada dari kalangan ahli kitab tersebut yang mengingkari keberadaan jin, maka sama halnya dengan sebagian kaum muslimin seperti Jahmiyah dan Muโtazilah. Akan tetapi mayoritas kaum muslimin mengakui adanya jin.
Pengakuan seperti ini dikarenakan keberadaan jin itu secara mutawatir dari berita yang datang dari para nabi. Bahkan keyakinan terhadap jin sudah maโlum bidh dhoruroh yaitu tidak mungkin seseorang tidak mengetahui perkara tersebut[1].โ (Majmuโ Al Fatawa, 19: 10).
Di tempat lain, Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, โSeluruh kelompok kaum muslimin mengakui keberadaan jin sebagaimana pula mayoritas kaum kafir dan sebagian besar ahli kitab, begitu pula kebanyakan orang musyrik Arab dan selain mereka dari keturunan Al Hadzil, Al Hind dan selain mereka yang merupakan keturunan Haam, begitu pula mayoritas penduduk Kanโan dan Yunan yang merupakan keturunan Yafits. Jadi mayoritas manusia mengakui adanya jin.โ (Majmuโ Al Fatawa, 19: 13).
Beberapa dalil pendukung dari Al Qurโan,
ูููู ุฃููุญููู ุฅูููููู ุฃูููููู ุงุณูุชูู
ูุนู ููููุฑู ู
ููู ุงููุฌูููู ููููุงูููุง ุฅููููุง ุณูู
ูุนูููุง ููุฑูุขูููุง ุนูุฌูุจูุง
โKatakanlah (hai Muhammad): โTelah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan.โ (QS. Al Jin: 1).
Begitu pula dalam ayat dalam surat yang sama,
ููุฃูููููู ููุงูู ุฑูุฌูุงูู ู
ููู ุงููุฅูููุณู ููุนููุฐูููู ุจูุฑูุฌูุงูู ู
ููู ุงููุฌูููู ููุฒูุงุฏููููู
ู ุฑูููููุง
โDan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.โ (QS. Al Jin: 6).
Juga dalam ayat dalam surat lainnya,
ููุฅูุฐู ุตูุฑูููููุง ุฅููููููู ููููุฑูุง ู
ููู ุงููุฌูููู ููุณูุชูู
ูุนูููู ุงููููุฑูุขููู ููููู
ููุง ุญูุถูุฑูููู ููุงูููุง ุฃูููุตูุชููุง ููููู
ููุง ููุถููู ูููููููุง ุฅูููู ููููู
ูููู
ู ู
ูููุฐูุฑูููู
โDan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: โDiamlah kamu (untuk mendengarkannya)โ. Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.โ (QS. Al Ahqaf: 29).
Dan masih banyak dalil lainnya dalam Al Qurโan yang menyebutkan keberadaan jin. Di samping itu banyak pula yang menyaksikan dan mendengar keberadaan jin. Namun yang menyaksikan tidak tahu kalau itu jin. Mereka mengklaim itu adalah arwah atau makhluk ghaib. Sebagai bukti pula bahwa Rasul shallallahu โalaihi wa sallam pernah berbicara dengan kalangan jin, mengajari mereka, dan membacakan Al Qurโan untuk mereka.
Adapun yang menyatakan bahwa jin itu satu alam dengan malaikat, maka itu keliru. Karena alam kedua golongan tersebut berbeda. Malaikat tidak makan dan tidak minum, serta tidak durhaka pada perintah Allah dan hanya melakukan yang diperintahkan. Sedangkan jin itu ada yang pendusta, jin pun makan dan minum, dan durhaka pada perintah Allah.
Setan itu satu golongan dengan jin sebagaimana disebutkan dalam ayat,
ุฅููููุง ุฅูุจููููุณู ููุงูู ู
ููู ุงููุฌูููู
โDia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Rabbnya.โ (QS. Al Kahfi: 50).
Tempat Tinggal Jin
SEPERTI juga manusia, jin dan syetan juga membutuhkan ruang dan tempat. Berikut adalah tempat-tempat yang kerap mereka tempati.
Tempat peristirahatan unta
Hadits Abdullah bin Mughaffal r.a. berkata, bersabda Rasulullah SAW : โShalatlah kalian di tempat peristirahatan (kandang) kambing dan janganlah kalian shalat di tempat peristirahatan (kandang) unta karena sesungguhnya unta itu diciptakan dari syetan.โ (HR. Ahmad (4/85), Ibnu Majah (769) dan Ibnu Hibban (5657) dan selainnya).
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah sebagaimana yang disebutkan di dalam โMajmu Fatawaโ (19/41) ketika menjelaskan tentang penyebab dilarangnya shalat di tempat peristirahatan unta. Yang benar bahwa penyebab (dilarangnya shalat) di kamar mandi, tempat peristirahatan unta dan yang semisalnya adalah karena itu adalah tempat-tempat para setan.
Tempat buang air besar dan kecil
Dalam hadits Zaid bin Arqam r.a. dan selainnya yang diriwayatkan oleh Ahmad (4/373), Ibnu Majah (296), Ibnu Hibban ( 1406), Al Hakim (1/187) dan selainnya bahwa Rasulullah SAW, bersabda : โSesungguhnya tempat-tempat buang hajat ini dihadiri (oleh para setan, pen), maka jika salah seorang dari kalian hendak masuk kamar mandi (WC), ucapkanlah โYa Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari setan laki-laki dan setan perempuan.โ
Demikian banyak orang yang terkena gangguan jin adalah di tempat-tempat buang hajat.
Demikian banyak orang yang terkena gangguan jin adalah di tempat-tempat buang hajat.
Lembah-lembah
Sesungguhnya jin dan setan ditemukan di lembah-lembah dan tidak ditemukan di pegunungan. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah dalam Majmu Fatawa (19/33) : โLembah-lembah adalah tempatnya kaum jin karena sesungguhnya mereka lebih banyak ditemukan di lembah-lembah dari pada di dataran tinggi.โ
Tempat sampah dan kotoran
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah dalam Majmu Fatawa(19/41) : โ(Setan) ditemukan di tempat-tempat bernajis seperti kamar mandi dan WC, tempat sampah, kotoran serta pekuburan.โ
Kuburan
Telah datang dari hadits Abu Said Al Khudri r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda : โPermukaan bumi itu semuanya masjid (bisa dijadikan tempat untuk shalat, pen) kecuali pekuburan dan kamar mandi.โ (HR. Ahmad (3/83), Abu Daud (492),Tirmidzi (317), Ibnu Hibban (1699), Al Hakim (1/251) serta yang lainnya). Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah sebagaimana yang disebutkan di dalam Majmu Fatawa (19/41) ketika berbicara tentang tempat-tempat jin : โPada pekuburan itu terdapat sarana menuju kesyirikan sebagaimana pekuburan juga menjadi tempat mangkalnya para syaitan lihat ucapan beliau sebelumnya.โ
Para syaitan menuntut orang yang hendak menjadi tukang sihir untuk selalu tinggal di pekuburan. Dan disanalah syaitan turun mendatanginya dan tukang sihir itu bolak balik ke tempat ini. Para syaitan menuntutnya untuk memakan sebagian orang-orang mati.
Tempat yang telah rusak dan kosong
Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam โAl Adab Al Mufradโ (579) dari Tsauban r.a. berkata : Rasulullah SAW, berkata kepadaku : โJanganlah kamu tinggal di tempat yang jauh dari pemukiman karena tinggal di tempat yang jauh dari pemukiman itu seperti tinggal di kuburan.โ Hadits ini hasan. Berkata lebih dari satu ulama bahwa Al Kufuur adalah tempat yang jauh dari pemukiman manusia dan hampir tidak ada seorang pun yang lewat di situ. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah sebagaimana yang disebutkan dalam โMajmu Fatawaโ (19/40-41) ketika berbicara tentang jin : โOleh karena itu, (syaitan) banyak ditemukan di tempat yang telah rusak dan kosong.โ
Lautan
Dalam hadits Jabir r.a. berkata : Bersabda Rasulullah SAW : โSesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas lautan dalam riwayat lain di atar air dan kemudian dia pun mengutus pasukannya. (HR. Muslim : 2813). Dan juga datang dari hadits Abu Musa r.a. yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan yang lainnya dan hadits ini shahih.
Sebagian ulama menyebutkan bahwa lautan yang dimaksud adalah samudera โAl Haadiโ karena di sanalah tempat berkumpulnya semua benua.
Celah-celah di bukit
Hadits Ibnu Sarjis r.a. dia berkata : bersabda Rasulullah SAW : โJanganlah salah seorang diantara kalian kencing di lubang . . .โ Mereka berkata kepada Qatadah : โApa yang menyebabkan dibencinya kencing di lubang ?โ, dia berkata : โDisebutkan bahwa itu adalah tempat tinggalnya jinโ. Hadits ini dikeluarkan oleh Ahmad (5/82), Abu Daud (29), An Nasaai (34), Al Hakim (1/186) dan Al Baihaqi (1/99). Lebih dari satu ulama yang membenarkan bahwa Qatadah mendengar dari Abdullah bin Sarjis r.a. Lihat kitab โJamiโ At Tahshiil.โ Hadits ini dishahihkan Al Walid Al Allamah Al Wadiโi dalam โAsh Shahih Al Musnad Mimma Laisa fii Ash Shahihainโ (579).
Makanan Jin
Perlu diketahui bahwa jin -termasuk pula setan- melakukan aktivitas makan dan minum. Beberapa dalil membuktikan hal ini.
Dalam Shahih Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu โanhu, ia berkata,
ุฃูููููู ููุงูู ููุญูู
ููู ู
ูุนู ุงููููุจูููู โ ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
โ ุฅูุฏูุงููุฉู ููููุถููุฆููู ููุญูุงุฌูุชููู ุ ููุจูููููู
ูุง ูููู ููุชูุจูุนููู ุจูููุง ููููุงูู ยซ ู
ููู ููุฐูุง ยป . ููููุงูู ุฃูููุง ุฃูุจูู ููุฑูููุฑูุฉู . ููููุงูู ยซ ุงุจูุบูููู ุฃูุญูุฌูุงุฑูุง ุฃูุณูุชูููููุถู ุจูููุง ุ ูููุงู ุชูุฃูุชูููู ุจูุนูุธูู
ู ูููุงู ุจูุฑูููุซูุฉู ยป . ููุฃูุชูููุชููู ุจูุฃูุญูุฌูุงุฑู ุฃูุญูู
ูููููุง ููู ุทูุฑููู ุซูููุจูู ุญูุชููู ููุถูุนูุชู ุฅูููู ุฌูููุจููู ุซูู
ูู ุงููุตูุฑูููุชู ุ ุญูุชููู ุฅูุฐูุง ููุฑูุบู ู
ูุดูููุชู ุ ููููููุชู ู
ูุง ุจูุงูู ุงููุนูุธูู
ู ููุงูุฑููููุซูุฉู ููุงูู ยซ ููู
ูุง ู
ููู ุทูุนูุงู
ู ุงููุฌูููู ุ ููุฅูููููู ุฃูุชูุงููู ููููุฏู ุฌูููู ููุตููุจูููู ููููุนูู
ู ุงููุฌูููู ุ ููุณูุฃููููููู ุงูุฒููุงุฏู ุ ููุฏูุนูููุชู ุงูููููู ููููู
ู ุฃููู ูุงู ููู
ูุฑูููุง ุจูุนูุธูู
ู ูููุงู ุจูุฑูููุซูุฉู ุฅููุงูู ููุฌูุฏููุง ุนูููููููุง ุทูุนูุงู
ูุง ยป
Bahwasanya ia pernah membawakan pada Nabi shallallahu โalaihi wa sallam wadah berisi air wudhu dan hajat beliau. Ketika ia membawanya, Nabi shallallahu โalaihi wa sallam bertanya, โSiapa ini?โ โSaya, Abu Hurairahโ, jawabnya. Beliau pun berkata, โCarilah beberapa buah batu untuk kugunakan bersuci. Dan jangan bawakan padaku tulang dan kotoran (telek).โ Abu Hurairah berkata, โKemudian aku mendatangi beliau dengan membawa beberapa buah batu dengan ujung bajuku. Hingga aku meletakkannya di samping beliau dan aku berlalu pergi. Ketika beliau selesai buang hajat, aku pun berjalan menghampiri beliau dan bertanya, โAda apa dengan tulang dan kotoran?โ Beliau bersabda, โTulang dan kotoran merupakan makanan jin. Keduanya termasuk makanan jin. Aku pernah didatangi rombongan utusan jin dari Nashibin dan mereka adalah sebaik-baik jin. Mereka meminta bekal kepadaku. Lalu aku berdoa kepada Allah untuk mereka agar tidaklah mereka melewati tulang dan kotoran melainkan mereka mendapatkannya sebagai makananโ. (HR. Bukhari no. 3860)
Begitu pula dalam hadits lainnya, dari โAbdullah bin Masโud disebutkan, Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
ูุงู ุชูุณูุชูููุฌููุง ุจูุงูุฑููููุซู ูููุงู ุจูุงููุนูุธูุงู
ู ููุฅูููููู ุฒูุงุฏู ุฅูุฎูููุงููููู
ู ู
ููู ุงููุฌูููู
โJanganlah kalian beristinjaโ (membersihkan kotoran pada dubur) dengan kotoran dan jangan pula dengan tulang karena keduanya merupakan bekal bagi saudara kalian dari kalangan jin.โ (HR. Tirmidzi no. 18. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Juga diceritakan dalam hadits lainnya bahwa setan makan dengan tangan kiri. Sedangkan kita diperintahkan menyelisihi setan dalam hal tersebut.
Dalam Shahih Muslim, dari Ibnu โUmar radhiyallahu โanha, Nabishallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
ุฅูุฐูุง ุฃููููู ุฃูุญูุฏูููู
ู ููููููุฃููููู ุจูููู
ูููููู ููุฅูุฐูุง ุดูุฑูุจู ููููููุดูุฑูุจู ุจูููู
ูููููู ููุฅูููู ุงูุดููููุทูุงูู ููุฃููููู ุจูุดูู
ูุงูููู ููููุดูุฑูุจู ุจูุดูู
ูุงูููู
โJika salah seorang di antara kalian makan, makanlah dengan tangan kanannya. Ketika minum, minumlah dengan tangan kanan. Karena setan itu makan dan minum dengan tangan kirinya.โ (HR. Muslim no. 2020).
Dalil lainnya juga menunjukkan setan itu makan dan minum yaitu dari hadits Jabir bin โAbdillah, ia mendengar Nabi shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
ุฅูุฐูุง ุฏูุฎููู ุงูุฑููุฌููู ุจูููุชููู ููุฐูููุฑู ุงูููููู ุนูููุฏู ุฏูุฎูููููู ููุนูููุฏู ุทูุนูุงู
ููู ููุงูู ุงูุดููููุทูุงูู ูุงู ู
ูุจููุชู ููููู
ู ูููุงู ุนูุดูุงุกู. ููุฅูุฐูุง ุฏูุฎููู ููููู
ู ููุฐูููุฑู ุงูููููู ุนูููุฏู ุฏูุฎูููููู ููุงูู ุงูุดููููุทูุงูู ุฃูุฏูุฑูููุชูู
ู ุงููู
ูุจููุชู. ููุฅูุฐูุง ููู
ู ููุฐูููุฑู ุงูููููู ุนูููุฏู ุทูุนูุงู
ููู ููุงูู ุฃูุฏูุฑูููุชูู
ู ุงููู
ูุจููุชู ููุงููุนูุดูุงุกู
โJika salah seorang di antara kalian memasuki rumahnya, lalu ia berdzikir pada Allah ketika memasukinya dan ketika hendak makan, maka setan pun berkata (pada teman-temannya), โSungguh kalian tidak mendapat tempat bermalam dan tidak mendapat makan malam.โ Namun ketika seseorang memasuki rumah dan tidak berdzikir pada Allah, setan pun berkata (pada teman-temannya), โAkhirnya, kalian mendapatkan tempat bermalam.โ Jika ia tidak menyebut nama Allah ketika makan, setan pun berucap (pada teman-temannya), โKalian akhirnya mendapat tempat bermalam dan makan malam.โ (HR. Muslim no. 2018).
Sebagaimana manusia terlarang memakan daging yang disembelih tanpa menyebut nama Allah. Maka sama halnya dengan jin beriman, Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam menjadikan pada mereka makanan berupa tulang yang disebut nama Allah. Jin beriman tidak boleh meninggalkan penyebutan โbismillahโ. Sedangkan setan jadi menghalalkan makanan yang tidak disebut nama Allah. Oleh karena itu, sebagian ulama berdalil bahwa bangkai merupakan makanan setan karena bangkai itu berasal dari hewan yang disembelih tanpa disebutkanbismillah.
Begitu pula sebagian ulama seperti Ibnul Qayyim berdalil bahwa minuman yang memabukkan adalah minumannya setan. Di antara yang dijadikan dalil adalah ayat,
ููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขูู
ููููุง ุฅููููู
ูุง ุงููุฎูู
ูุฑู ููุงููู
ูููุณูุฑู ููุงููุฃูููุตูุงุจู ููุงููุฃูุฒูููุงู
ู ุฑูุฌูุณู ู
ููู ุนูู
ููู ุงูุดููููุทูุงูู
โHai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.โ (QS. Al Maidah: 90). Karena yang meminum khomr adalah wali setan dan atas perintahnya. Mereka sama dengan setan dalam amalan tersebut. Jadi, peminum khomr pantas mendapatkan dosa dan siksa.
Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Ibnu Masโud Radhiyallahu โanhu, dia berkata: โPada suatu malam, kami pernah bersama Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam, lalu kami kehilangan dirinya. Maka kami pun mencari-cari Beliau di lembah-lembah dan di jalan-jalan di gunung (namun tidak menemukan Beliau), sehingga kami berkata,โBeliau dibawa terbang jin, atau Beliau telah dibunuh secara rahasiaโ. Maka kami melewati malam itu sebagai sejelek-jelek malam yang dialami suatu kaum. Tatkala datang pagi, tiba-tiba Beliau muncul dari arah gua Hiraโ. Maka kami berkata,โWahai, Rasulullah! (Semalam) kami kehilangan dirimu, lalu kami mencari-carimu, tetapi tidak menemukanmu, maka kami melewati malam itu sebagai sejelek-jelek malam yang dialami suatu kaumโ. Beliau berkata,โSeorang utusan jin mendatangiku, maka aku pun pergi bersamanya (mendatangi para jin), lalu aku membacakan Al Qur`an kepada merekaโ.โ Ibnu Masโud berkata,โLalu Beliau mengajak kami dan memperlihatkan kepada kami bekas mereka (jin) dan bekas api mereka.โ
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: โTidak ada satupun dari segolongan kaum muslimin yang berpendapat lain dalam masalah eksistensi jin, dan tidak pula dalam masalah bahwa Allah telah mengutus Muhammad Shallallahu โalaihi wa sallam kepada mereka. Mayoritas kaum kafir juga telah mengakui eksistensi mereka. Adapun ahli kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani, mereka menetapkan keberadaan jin sebagaimana kaum muslimin menetapkannya, meskipun di antara mereka ada yang mengingkarinya, sebagaimana di antara kaum muslimin (juga) ada yang mengingkarinya โฆ seperti Jahmiyah dan Muโtazilah. Namun sebagaian besar golongan dan para imam mereka menetapkannya. Hal itu, karena keberadaan jin telah mutawatir disebutkan dalam berita-berita para nabi dengan sifat mutawatir yang dimaklumi secara dharuri. Dan telah dimaklumi secara dharuri, bahwa mereka (para jin) hidup dan berakal, melakukan perbuatan dengan kehendak mereka, dan bahkan mereka (juga) diperintah dan dilarang. Mereka bukanlah sifat-sifat atau gejala-gejala yang menimpa pada manusia atau selainnya, sebagaimana yang dinyatakan oleh para mulhid (atheis). Karena masalah jin ini telah mutawir beritanya dari para nabi dengan sifat mutawatir yang telah dikenal oleh orang awam maupun khas, maka tidak mungkin satu pun golongan yang menisbatkan diri kepada para rasul yang mulia untuk mengingkari keberadaan jinโ. [Majmuโ Fatawa, XIX:13].
Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Ibnu Masโud Radhiyallahu โanhu, dia berkata: โPada suatu malam, kami pernah bersama Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam, lalu kami kehilangan dirinya. Maka kami pun mencari-cari Beliau di lembah-lembah dan di jalan-jalan di gunung (namun tidak menemukan Beliau), sehingga kami berkata,โBeliau dibawa terbang jin, atau Beliau telah dibunuh secara rahasiaโ. Maka kami melewati malam itu sebagai sejelek-jelek malam yang dialami suatu kaum. Tatkala datang pagi, tiba-tiba Beliau muncul dari arah gua Hiraโ. Maka kami berkata,โWahai, Rasulullah! (Semalam) kami kehilangan dirimu, lalu kami mencari-carimu, tetapi tidak menemukanmu, maka kami melewati malam itu sebagai sejelek-jelek malam yang dialami suatu kaumโ. Beliau berkata,โSeorang utusan jin mendatangiku, maka aku pun pergi bersamanya (mendatangi para jin), lalu aku membacakan Al Qur`an kepada merekaโ.โ Ibnu Masโud berkata,โLalu Beliau mengajak kami dan memperlihatkan kepada kami bekas mereka (jin) dan bekas api mereka.โ
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: โTidak ada satupun dari segolongan kaum muslimin yang berpendapat lain dalam masalah eksistensi jin, dan tidak pula dalam masalah bahwa Allah telah mengutus Muhammad Shallallahu โalaihi wa sallam kepada mereka. Mayoritas kaum kafir juga telah mengakui eksistensi mereka. Adapun ahli kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani, mereka menetapkan keberadaan jin sebagaimana kaum muslimin menetapkannya, meskipun di antara mereka ada yang mengingkarinya, sebagaimana di antara kaum muslimin (juga) ada yang mengingkarinya โฆ seperti Jahmiyah dan Muโtazilah. Namun sebagaian besar golongan dan para imam mereka menetapkannya. Hal itu, karena keberadaan jin telah mutawatir disebutkan dalam berita-berita para nabi dengan sifat mutawatir yang dimaklumi secara dharuri. Dan telah dimaklumi secara dharuri, bahwa mereka (para jin) hidup dan berakal, melakukan perbuatan dengan kehendak mereka, dan bahkan mereka (juga) diperintah dan dilarang. Mereka bukanlah sifat-sifat atau gejala-gejala yang menimpa pada manusia atau selainnya, sebagaimana yang dinyatakan oleh para mulhid (atheis). Karena masalah jin ini telah mutawir beritanya dari para nabi dengan sifat mutawatir yang telah dikenal oleh orang awam maupun khas, maka tidak mungkin satu pun golongan yang menisbatkan diri kepada para rasul yang mulia untuk mengingkari keberadaan jinโ. [Majmuโ Fatawa, XIX:13].
Alam jin merupakan alam tersendiri, yang bukan alam manusia dan bukan pula alam malaikat. Dari bentuk fisiknya, pandangan mata manusia tak mampu melihatnya. Itulah sebabnya mereka dinamakan jin, dikarenakan ketertutupan (ijtinan) fisiknya dari pandangan mata manusia. Di dalam Al Qur`an, Allah berfirman, yang artinya : โฆโฆ Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat merekaโฆโฆ . [Al Aโraf : 27].
Meski antara manusia dan jin berbeda alam, tetapi antara jin dan manusia terdapat titik persamaan, yaitu memiliki sifat berakal dan berpikir, mempunyai kemampuan yang sama untuk memilih jalan yang baik dan jalan yang buruk. Meski terdapat sifat yang sama, tetapi dalam banyak hal, jin juga memiliki perbedaan dengan manusia. Dan yang terpenting ialah dalam masalah asal penciptaannya.
Allah Azza wa Jalla mengabarkan, jin diciptakan dari api, yang artinya : Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. [Al Hijr : 27]
ููุฎููููู ุงููุฌูุขููู ู
ูู ู
ุงููุฑูุฌู ู
ููู ูููุงุฑู
โDia menciptakan jin dari nyala apiโ. [Ar Rahman : 15]
Ibnu Katsir menyebutkan, bahwa Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid, dan Al Hasan Al Bashri serta yang lainnya menafsirkan kalimat โmin marij min narโ dalam ayat di atas sebagai โbagian ujung dari lidah apiโ. Dalam riwayat lain disebutkan โdari bagian inti apiโ.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari โAisyah Radhiyallahu โanha, dia berkata: Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam bersabda :
ุฎูููููุชู ุงููู
ููุงูุฆูููุฉู ู
ููู ูููุฑูุ ููุฎููููู ุงููุฌูุงููู ู
ููู ู
ูุงุฑูุฌู ู
ููู ููุงุฑูุ ููุฎููููู ุขุฏูู
ู ู
ูู
ููุง ููุตููู ููููู
ู
โMalaikat diciptakan dari cahaya, Jan (nenek moyang jin) diciptakan dari nyala api, dan Adam (nenek moyang manusia) diciptakan dari apa yang telah disebutkan (dalam Al Qur`an) kepada kalianโ.
Kemampuan Jin
Allah telah memberikan kepada jin kemampuan-kemampuan yang tidak diberikan kepada manusia. Sebagian kemampuan tersebut di antaranya ialah:
a). Mampu bergerak dan berpindah dengan sangat cepat.
โIfrit dari golongan jin pernah berjanji kepada Nabi Sulaiman Alaihissallam untuk menghadirkan singgasana Ratu Saba di Yaman ke Baitul Maqdis hanya dalam waktu seseorang berdiri dari duduknya; sebelum mata berkedip. Dalam Al Qur`an Allah berfirman, yang artinya : Berkata โIfrit (yang cerdik) dari golongan jin: โAku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu. Sesungguhnya aku benar-benar kuat membawanya lagi dapat dipercayaโ Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: โAku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedipโ. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata: โIni termasuk karunia Rabb-kuโฆโฆ โ. [An Naml : 39-40].
โIfrit dari golongan jin pernah berjanji kepada Nabi Sulaiman Alaihissallam untuk menghadirkan singgasana Ratu Saba di Yaman ke Baitul Maqdis hanya dalam waktu seseorang berdiri dari duduknya; sebelum mata berkedip. Dalam Al Qur`an Allah berfirman, yang artinya : Berkata โIfrit (yang cerdik) dari golongan jin: โAku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu. Sesungguhnya aku benar-benar kuat membawanya lagi dapat dipercayaโ Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: โAku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedipโ. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata: โIni termasuk karunia Rabb-kuโฆโฆ โ. [An Naml : 39-40].
b). Mendahului manusia dalam mencapai ruang angkasa.
Sudah sejak lama jin mampu naik ke tempat-tempat di langit dunia, lalu di sana mereka mencuri dengar berita-berita langit untuk mengetahui peristiwa sebelum terjadinya. Tatkala Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam diutus, maka langit diperketat penjagaannya. Allah berfirman, yang artinya : Dan sesungguhnya kami (para jin) telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu), tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya). [Al Jin:8-9].
Sudah sejak lama jin mampu naik ke tempat-tempat di langit dunia, lalu di sana mereka mencuri dengar berita-berita langit untuk mengetahui peristiwa sebelum terjadinya. Tatkala Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam diutus, maka langit diperketat penjagaannya. Allah berfirman, yang artinya : Dan sesungguhnya kami (para jin) telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu), tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya). [Al Jin:8-9].
Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam telah menjelaskan cara mereka mencuri dengar berita-berita langit.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu โanhu, dia berkata: Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,โApabila Allah menetapkan perintah di atas langit, para malaikat mengepak-ngepakkan sayap-sayapnya karena patuh kepada firmanNya, seolah-olah firman (yang didengar) itu seperti gemerincing rantai besi (yang ditarik) di atas batu, sehingga memekakkan mereka. Tatkala hati mereka telah hilang dari rasa takut, mereka bertanya,โApa yang baru saja difirmankan oleh Tuhanmu?โ Mereka menjawab,โ(Perkataan) yang benar, dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besarโ. Ketika itulah, (jin-jin) pencuri berita (wahyu) itu mendengarnya. Keadaan mereka seperti ini. Sebagian mereka bertumpu di atas sebagian yang lain -Sufyan bin Uyainah (salah seorang perawi hadits ini) menggambarkannya dengan telapak tangannya, ia merenggangkannya dan membuka jari-jemarinya-. Maka ketika (jin-jin) pencuri berita (yang di atas) mendengar kalimat (firman) itu, mereka lalu menyampaikannya kepada yang ada di bawahnya, dan demikian seterusnya hingga disampaikan ke mulut tukang sihir atau tukang ramal. Akan tetapi, kadangkala para pencuri berita itu terkena syihab (panah-panah api) sebelum sempat menyampaikan berita yang disadapnya itu. Dan kadangkala mereka sudah sempat menyampaikannya sebelum terkena syihab. Lalu dengan satu kalimat yang didengarnya itulah, tukang sihir atau tukang ramal melakukan seratus macam kebohongan. Mereka (yang mendatangi tukang sihir atau tukang ramal berkata),โBukankah dia telah memberitahukan kepada kita, bahwa pada hari anu akan terjadi peristiwa anu (dan itu benar-benar terjadi)?โ Sehingga dipercayalah tukang sihir atau tukang ramal tersebut karena satu kalimat yang telah didengar dari langitโ.
c). Pengetahuan jin tentang teknologi.
Allah mengabarkan bahwa Dia telah menundukkan bangsa jin untuk Nabi Sulaiman Alaihissallam. Bangsa jin banyak melakukan pekerjaan-pekerjaan untuk beliau yang menuntut kemampuan, kepandaian dan kemahiran atau keahlian. Allah berfirman, yang artinya : Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaanya) dengan izin Rabb-nya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami membuatnya merasakan azab neraka yang apinya menyala-nyala. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung, dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). [Saba` : 12-13].
Allah mengabarkan bahwa Dia telah menundukkan bangsa jin untuk Nabi Sulaiman Alaihissallam. Bangsa jin banyak melakukan pekerjaan-pekerjaan untuk beliau yang menuntut kemampuan, kepandaian dan kemahiran atau keahlian. Allah berfirman, yang artinya : Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaanya) dengan izin Rabb-nya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami membuatnya merasakan azab neraka yang apinya menyala-nyala. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung, dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). [Saba` : 12-13].
Ibnu Taimiyah menyebutkan, ada seorang syaikh, yang dahulu mempunyai hubungan dengan jin telah menyampaikan kepada beliau, bahwa bangsa jin telah memperlihatkan kepadanya suatu benda yang bercahaya seperti air dan pelita. Mereka menampakkan kepadanya di dalam benda itu berita-berita yang dia inginkan, lalu dia menyampaikannya kepada orang-orang. Mereka (jin) juga menyampaikan kepadanya perkataan sahabat-sahabatnya yang meminta tolong kepadanya, lalu dia menjawabnya, dan para jin itu menyampaikan jawabannya itu kepada para sahabatnya tersebut. [Majmu โ Fatawa XI:309].
d). Kemampuan untuk beralih rupa atau bentuk.
Jin memiliki kemampuan beralih rupa atau bentuk, ke bentuk manusia dan hewan. Mereka pernah mendatangi kaum musyrikin dalam wujud Suraqah bin Malik untuk menjanjikan kemenangan bagi mereka. Demikian pula, sejumlah sahabat, di antaranya Abu Hurairah Radhiyallahu โanhu, pernah didatangi mereka dalam wujud orang tua yang ingin mencuri zakat yang sedang dijaganya. Mereka dapat beralih rupa menjadi unta, keledai, sapi, anjing atau kucing. Seringnya mereka berubah bentuk menjadi anjing hitam dan kucing. Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam menyatakan, bahwa lewatnya anjing hitam di depan orang yang shalat memutuskan shalat orang itu. Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam menjelaskan sebabnya :
Jin memiliki kemampuan beralih rupa atau bentuk, ke bentuk manusia dan hewan. Mereka pernah mendatangi kaum musyrikin dalam wujud Suraqah bin Malik untuk menjanjikan kemenangan bagi mereka. Demikian pula, sejumlah sahabat, di antaranya Abu Hurairah Radhiyallahu โanhu, pernah didatangi mereka dalam wujud orang tua yang ingin mencuri zakat yang sedang dijaganya. Mereka dapat beralih rupa menjadi unta, keledai, sapi, anjing atau kucing. Seringnya mereka berubah bentuk menjadi anjing hitam dan kucing. Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam menyatakan, bahwa lewatnya anjing hitam di depan orang yang shalat memutuskan shalat orang itu. Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam menjelaskan sebabnya :
ุงููููููุจู ุงูุฃูุณูููุฏู ุดูููุทูุงูู
โKarena anjing hitam itu setanโ.
Jin sering berubah menjadi hewan, lalu menampakkan diri kepada manusia. Karena itu Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam melarang membunuh ular yang muncul di dalam rumah, sebab dikhawatirkan itu merupakan jelmaan jin yang telah masuk Islam. Dalam Shahih Muslim diriwayatkan dari Abu Sa โid Al Khudri, dia berkata, Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam bersabda :
ุฅูููู ุจูุงููู
ูุฏููููุฉู ุฌููููุง ููุฏู ุฃูุณูููู
ููุง ููุฅูุฐูุง ุฑูุฃูููุชูู
ู ู
ูููููู
ู ุดูููุฆูุง ููุขุฐูููููู ุซูููุงุซูุฉู ุฃููููุงู
ู ููุฅููู ุจูุฏูุง ููููู
ู ุจูุนูุฏู ุฐููููู ููุงููุชูููููู ููุฅููููู
ูุง ูููู ุดูููุทูุงูู
โSesungguhnya di Madinah ini ada segolongan jin yang telah masuk Islam. Jika kalian melihat satu dari mereka, maka mintalah kepada mereka untuk keluar (dalam jangka waktu) tiga hari. Jika ia tetap menampakkan diri kepada kalian setelah itu, maka bunuhlah ia, karena sesungguhnya dia itu setanโ.
Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam mengecualikan untuk ular tertentu. Dari Abu Lubabah Radhiyallahu โanhu, Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam bersabda :
ูุงู ุชูููุชููููุง ุงููุฌููููุงูู ุฅููุงูู ููููู ุฃูุจูุชูุฑู ุฐูู ุทูููููุชููููู ููุฅูููููู ููุณูููุทู ุงููููููุฏู ููููุฐูููุจู ุงููุจูุตูุฑู ููุงููุชูููููู
โJanganlah kalian (langsung) membunuh ular (di dalam rumah), kecuali setiap ular yang terpotong (pendek) ekornya dan memiliki dua garis di punggungnya, karena ular jenis ini dapat menggugurkan kandungan dan membutakan mata. Maka bunuhlah iaโ.
e). Setan mengalir dalam tubuh Bani Adam sebagaimana mengalirnya darah di urat nadi.
Diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari dan Shahih Muslim, dari Anas, dia berkata, Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam bersabda :
Diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari dan Shahih Muslim, dari Anas, dia berkata, Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam bersabda :
ุฅูููู ุงูุดููููุทูุงูู ููุฌูุฑูู ู
ููู ุงูุฅูููุณูุงูู ู
ูุฌูุฑูู ุงูุฏููู
ู
โSesungguhnya setan mengalir dalam tubuh manusia sebagaimana mengalirnya darahโ.
Kelemahan Jin
Sebagaimana halnya manusia, jin juga memiliki kekuatan dan kelemahan. Sebagian di antara kelemahan jin yang disebutkan Allah dan RasulNya ialah :
a). Jin tidak memiliki kemampuan untuk menundukkan hamba-hamba Allah yang shalih.
Allah Subhanahu wa Taโala tidak memberikan kemampuan kepada setan untuk menguasai manusia dan memaksakan kepada mereka kesesatan dan kekafiran. Allah Subhanahu wa Taโala berfirman, yang artinya : Sesungguhnya hamba-hambaKu, kamu (setan) tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Rabb-mu sebagai Penjaga. [Al Isra` : 65].
Allah Subhanahu wa Taโala tidak memberikan kemampuan kepada setan untuk menguasai manusia dan memaksakan kepada mereka kesesatan dan kekafiran. Allah Subhanahu wa Taโala berfirman, yang artinya : Sesungguhnya hamba-hambaKu, kamu (setan) tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Rabb-mu sebagai Penjaga. [Al Isra` : 65].
ููู
ูุงููุงูู ูููู ุนูููููููู
ู
ููู ุณูููุทูุงูู ุฅููุงูู ููููุนูููู
ู ู
ูู ููุคูู
ููู ุจูุงููุฃูุฎูุฑูุฉู ู
ูู
ูููู ูููู ู
ูููููุง ููู ุดูููู โฆ
๏ค
โDan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang ituโ. [Saba` : 21].
๏ค
โDan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang ituโ. [Saba` : 21].
Artinya, setan tidak mempunyai jalan untuk menguasai manusia, baik dari sisi hujjah maupun dari sisi kemampuan. Kenyataan ini telah diakui sendiri oleh setan.
ููุงูู ุฑูุจูู ุจูู
ูุข ุฃูุบูููููุชูููู ูุฃูุฒููููููููู ููููู
ู ููู ุงููุฃูุฑูุถู ูููุฃูุบููููููููููู
ู ุฃูุฌูู
ูุนูููู ุฅููุงูู ุนูุจูุงุฏููู ู
ูููููู
ู ุงููู
ูุฎูููุตูููู
โIblis berkata: โYa, Rabb-ku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka (manusia) memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara merekaโ. [Al Hijr : 39-40].
Adapun yang mampu mereka kuasai hanyalah hamba-hamba yang rela dengan pemikiran setan, mengikutinya dengan penuh kerelaan dan ketaatan. Allah Subhanahu wa Taโala berfirman, yang artinya : Sesungguhnya hamba-hambaKu tidak ada kekuasaan bagimu (setan) terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-orang yang sesat. [Al Hijr : 42].
ุฃูููู
ู ุชูุฑู ุฃููููุข ุฃูุฑูุณูููููุง ุงูุดููููุงุทูููู ุนูููู ุงููููุงููุฑูููู ุชูุคูุฒููููู
ู ุฃูุฒููุง
โTidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim setan-setan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka membuat maksiat dengan sungguh-sungguhโ. [Maryam : 83].
b). Setan takut dan lari dari sebagian hamba Allah.
Jika Islam telah tertancap kuat pada seorang hamba, iman telah tegak di dalam hatinya, dan dia senantiasa menjaga batasan-batasan yang telah digariskan Allah, maka setan akan menjauh dan lari darinya. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam bersabda kepada Umar bin Al Khaththab: โSesungguhnya setan takut kepadamu, wahai Umarโ. [HR At Tirmidzi, no. 2913].
Jika Islam telah tertancap kuat pada seorang hamba, iman telah tegak di dalam hatinya, dan dia senantiasa menjaga batasan-batasan yang telah digariskan Allah, maka setan akan menjauh dan lari darinya. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam bersabda kepada Umar bin Al Khaththab: โSesungguhnya setan takut kepadamu, wahai Umarโ. [HR At Tirmidzi, no. 2913].
Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam juga pernah bersabda tentang Umar: โSesungguhnya aku telah benar-benar melihat bahwa setan dari kalangan jin dan manusia benar-benar lari dari Umarโ. [HR At Tirmidzi, no. 2914].
c). Jin ditundukkan untuk Nabi Sulaiman Alaihissallam.
Allah telah menundukkan sebagian golongan jin dan setan untuk Nabi Sulaiman Alaihissallam. Allah Subhanahu wa Taโala berfirman, yang artinya : Kemudian kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dia kehendaki, dan (Kami tundukkan pula kepadanya) setan-setan semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan setan yang lain yang terikat dalam belenggu. [Shad : 36-38].
Allah telah menundukkan sebagian golongan jin dan setan untuk Nabi Sulaiman Alaihissallam. Allah Subhanahu wa Taโala berfirman, yang artinya : Kemudian kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dia kehendaki, dan (Kami tundukkan pula kepadanya) setan-setan semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan setan yang lain yang terikat dalam belenggu. [Shad : 36-38].
Semua itu sebagai wujud dikabulkannya doa Nabi Sulaiman :
ููุงูู ุฑูุจูู ุงุบูููุฑู ููู ููููุจู ููู ู
ูููููุง ูุงูููููุจูุบูู ูุฃูุญูุฏู ู
ููู ุจูุนูุฏูู โฆ
๏ฃ
โIa berkata: โYa Rabbku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahkuโ. [Shad : 35].
๏ฃ
โIa berkata: โYa Rabbku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahkuโ. [Shad : 35].
d). Jin tidak mampu menciptakan mukjizat.
Jin tidak mampu berbuat sesuatu yang setara dengan mukjizat yang dibawa oleh para rasul untuk menunjukkan kebenaran risalah yang mereka bawa. Tatkala sebagian orang-orang kafir menilai bahwa Al Qurโan merupakan buatan setan, maka Allah berfirman, yang artinya : Dan Al Qur`an itu bukanlah dibawa turun oleh setan-setan. Dan tidaklah patut mereka membawa turun Al Qur`an itu, dan mereka pun tidak akan mampu. Sesungguhnya mereka benar-benar dijauhkan dari mendengar Al Qur`an itu. [Asy Syuaraโ : 210-212].
Jin tidak mampu berbuat sesuatu yang setara dengan mukjizat yang dibawa oleh para rasul untuk menunjukkan kebenaran risalah yang mereka bawa. Tatkala sebagian orang-orang kafir menilai bahwa Al Qurโan merupakan buatan setan, maka Allah berfirman, yang artinya : Dan Al Qur`an itu bukanlah dibawa turun oleh setan-setan. Dan tidaklah patut mereka membawa turun Al Qur`an itu, dan mereka pun tidak akan mampu. Sesungguhnya mereka benar-benar dijauhkan dari mendengar Al Qur`an itu. [Asy Syuaraโ : 210-212].
e). Jin tidak bisa menyerupai Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam dalam mimpi seseorang.
Di dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu โanhu dari Nabi Shallallahu โalaihi wa sallam, Beliau bersabda :
Di dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu โanhu dari Nabi Shallallahu โalaihi wa sallam, Beliau bersabda :
ู
ููู ุฑูุขููู ูููู ุงูู
ูู
ูููุงู
ู ููููุฏู ุฑุขููู ุ ููุฅูููู ุงูุดููููุทูุงูู ูุงู ููุชูู
ูุซูููู ุจูู
โBarangsiapa melihatku dalam mimpinya, maka sungguh dia telah melihatku (bukan setan yang menyerupaiku), karena sesungguhnya setan tidak mampu menyerupai dirikuโ.
Zhahir dari hadits ini dan hadits-hadits lain yang semakna menunjukkan, bahwa setan tidak mampu meniru bentuk dan rupa Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam. Namun tidak berarti ia tidak mampu meniru bentuk dan rupa orang selain Beliau Shallallahu โalaihi wa sallam lalu mengaku sebagai Nabi Muhammad Shallallahu โalaihi wa sallam. Oleh karena itu, seseorang yang bermimpi melihat Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam tidak boleh memastikan bahwa dia benar-benar telah bermimpi melihat Beliau Shallallahu โalaihi wa sallam berdalil dengan hadits-hadits tersebut, kecuali orang yang dilihatnya dalam mimpi itu memiliki ciri-ciri yang sama dengan ciri-ciri Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam yang disebutkan dalam kitab-kitab hadits.
f). Jin tidak mampu menembus batasan-batasan tertentu di ruang angkasa.
Allah Subhanahu wa Taโala berfirman, yang artinya : Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah. Kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga, maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (darinya). [Ar Rahman : 34-35].
Allah Subhanahu wa Taโala berfirman, yang artinya : Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah. Kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga, maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (darinya). [Ar Rahman : 34-35].
g). Jin tidak mampu membuka pintu yang ditutup dengan membaca bismillah.
Imam Al Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya, dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu โanhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam bersabda :
Imam Al Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya, dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu โanhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam bersabda :
ุฅูุฐูุง ููุงูู ุฌูููุญู ุงูููููููู ุฃููู ุฃูู
ูุณูููุชูู
ู ููููููููุง ุตูุจูููุงููููู
ู ููุฅูููู ุงูุดููููุงุทูููู ุชูููุชูุดูุฑู ุญููููุฆูุฐู ููุฅูุฐูุง ุฐูููุจูุชู ุณูุงุนูุฉู ู
ููู ุงูููููููู ููุฎูููููููู
ู ููุฃูุบููููููุง ุงููุฃูุจูููุงุจู ููุงุฐูููุฑููุง ุงุณูู
ู ุงูููููู ููุฅูููู ุงูุดููููุทูุงูู ููุง ููููุชูุญู ุจูุงุจูุง ู
ูุบูููููุง
โJika gelapnya malam telah merayap datang atau waktu senja telah datang, maka tahanlah anak-anak kecil kalian, karena para setan mulai menyebar pada waktu itu. Dan jika telah berlalu satu waktu dari malam, maka lepaskanlah mereka. Dan tutuplah pintu-pintu dengan menyebut nama Allah, karena setan tidak mampu membuka pintu yang ditutupโ.
