Seni Mendidik adalah Seni Mencuri Hati
Ingin sekali setiap guru bisa mendapatkan timbal balik positif dari para muridnya. Misalnya ketika proses belajar mengajar di kelas, guru ingin para muridnya dapat menerima transfer ilmu dari guru dengan baik.
Yang harus dilakukan guru untuk mencapai harapan tersebut yaitu mendapat perhatian para muridnya agar mau menyimak guru ketika mengajarkan ilmu. Namun perhatian dari murid tidak akan diberikan begitu saja. Maka guru harus pandai mencuri hati mereka.
Ada seorang anak yang dicap nakal. Lalu diselidiki apa penyebab dia melakukan kenakalan. Ternyata dia kurang diperhatikan maka dia mencari perhatian dengan pekerjaannya itu.
Ketika guru ikut melabeli nakal maka murid akan berpikir bahwa guru lebih memperhatikan yang nakal dan yang naka akan mendapat perhatian yang banyak, sehingga kenakalannya makin bertambah. Murid akan merasa banyak yang mendukung menjadi nakal sehingga di dalam pikirannya adalah nakal itu kehidupannya.
Sebagai guru harus pandai mencuri hati. Jangan sampai ikut-ikutan melabeli anak dengan label nakal. Mulailah melakukan pendekatan dan mencari celah untuk mencuri hati murid. Karena ketika hati murid telah berhasil dicurinya maka akan mudah bagi guru untuk mengarahkan muridnya.