Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ibadahnya Rajin tapi Tetap Miskin

Suatu pertanyaan yang menggelitik berbungkus ironi ketika ada seseorang menanyakan "Mengapa ibadahnya rajin tapi tetap miskin?" Sesungguhnya yang dimaksud adalah mengapa rezekinya dia segitu terus. Memang secara kasat mata dia tetap hidup miskin namun lihat karunia yang lainnya, dia masih berkecukupan, tubuhnya sehat, ibadahnya kuat, kerjanya semangat. Mungkin Allah tidak ingin menyegerakannya untuk cepat kaya karena tidak ingin hambaNya yang ahli ibadah ini meninggalkan ibadahnya karena tergiur oleh harta kekayaan. Maka Allah memberikan rezeki pada aspek yang lain yakni kesehatan dan rajin ibadah. Mestinya dia selalu mensyukurinya sebab dia bisa shalat malam ketika orang lain tidur nyenyak. Dia shalat dhuha di saat orang lain sibuk kerja. Namun setelah shalat dengan semangat dia mencari nafkah yang halal dan berkah. Tak lupa sore harinya dia mendidik keluarganya. Bukankah itu indah?

Baca: Cara sukses berbagai bidang

Mari lihat orang yang memakan harta haram. Memang dia kaya raya namun hidupnya hilang keberkahnnya. Banyak hartanya tapi tidak bisa menikmatinya. Sibuk dengan pekerjaan, keluarga dikesampingkan. Kemana-mana bawa bodyguard. Dia diserang penyakit hingga mengeluarkan biaya besar. Anaknya kurang perhatian sehingga melampiaskan dengan perlawanan dengan kenakalan. Hartanya ditimbun hingga banyak melimpah namun lenyap seketika karena bencana.

Suatu pertanyaan yang menggelitik berbungkus ironi ketika ada seseorang menanyakan "Mengapa ibadahnya rajin tapi tetap miskin?" Sesungguhnya yang dimaksud adalah mengapa rezekinya dia segitu terus. Memang secara kasat mata dia tetap hidup miskin namun lihat karunia yang lainnya, dia masih berkecukupan, tubuhnya sehat, ibadahnya kuat, kerjanya semangat. Mungkin Allah tidak ingin menyegerakannya untuk cepat kaya karena tidak ingin hambaNya yang ahli ibadah ini meninggalkan ibadahnya karena tergiur oleh harta kekayaan. Maka Allah memberikan rezeki pada aspek yang lain yakni kesehatan dan rajin ibadah. Mestinya dia selalu mensyukurinya sebab dia bisa shalat malam ketika orang lain tidur nyenyak. Dia shalat dhuha di saat orang lain sibuk kerja. Namun setelah shalat dengan semangat dia mencari nafkah yang halal dan berkah. Tak lupa sore harinya dia mendidik keluarganya. Bukankah itu indah?     Mari lihat orang yang memakan harta haram. Memang dia kaya raya namun hidupnya hilang keberkahnnya. Banyak hartanya tapi tidak bisa menikmatinya. Sibuk dengan pekerjaan, keluarga dikesampingkan. Kemana-mana bawa bodyguard. Dia diserang penyakit hingga mengeluarkan biaya besar. Anaknya kurang perhatian sehingga melampiaskan dengan perlawanan dengan kenakalan. Hartanya ditimbun hingga banyak melimpah namun lenyap seketika karena bencana.

Tidak ada seorang muslim pun yang mendo’akan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama”.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram