Ketika Kebatilan Menjadi Kebenaran
Kata orang, inilah ahir zaman. Sebuah waktu yang berkeliaran kamaksiatan. Zaman yang dekat dengan kiamat. Zaman ketika kebanaran dianggap asing dan kebatilan dianggap sebagai sesuatu yang benar.
Banyak orang yang pandai saat ini tetapi kepandaiannya tidak disertai keimanan sehingga propaganda mereka menjadi racun mematikan dan mempercepat kehancuran umat manusia.
Di dalam hatinya borok yang menganga. Di dalam hatinya gersang dan gelap gulita. Hidayah yang datang padanyq ditepisnya karena kesombongan telah menjadi raja dan mengunci hatinya.
Saat itu kebenaran telah menjadi lawannya. Kawannya adalah hawa nafsu. Dia lebih membela hawa nafsu. Meski banyak dalil alquran dan hadits telah dia hapal namun pemahamannya sesat dan menyesatkan karena dalil yang dikuasainya bukan untuk mengangkat kebenaran melainkan ia gunakan dalil itu sebagai pembela hawa nafsunya.
Dia katakan bahwa yang dilakukannya merupakan langkah-langkah untuk memperbaiki masyarakat tetapi malah menghancurkan dan memecah belah mereka. Syubhat-syubhat diciptakan agar orang ragu tentang kebenaran. Setelah keraguan itu perlahan ia masukkan racun ke dalam akal mereka sehingga hati mereka berubah mengikuti langkahnya.
Setelah syubhat diciptakan, orang-orang jadi ragukan kebenaran lalu disodorkannya kemaksiatan dan dengan mudah diterima sebagai kebenaran.
Awalnya mereka ragu dan menentang maksiat itu. Namun akal busuk menguasai media. Ia tanamkan program-program durjana mempertontonkan maksiat yang ditentang.
Semakin lama semakin jadi. Generasi belia teracuni. Lewat media yang tiada henti mencekoki dengan program tak berbudi.
Dia tak hiraukan masa depan negeri. Yang ada di pikirannya adalah perut sendiri. Kondisi masyarakat semakin ngeri. Pergaulan bebas kini terpatri.
Lelaki perempuan yang bukan keluarga bergaul bebas di mana-mana. Dulu dicaci dan ditangkap oleh keamanan desa ketika kepergok massa. Tapi kini dianggap biasa. Lelaki perempuan dari usia remaja hingga dewasa. Bergaul bebas menjadi leluasa. Karena hawa nafsu telah kuasai desa. Entah apa yang terjadi di ahir masa.
Berhentilah mengatasnamakan Islam jika menolak ajaran Islam. Jika benar memilih Islam maka mari bersama kerjakan ajaran yang Allah perintahkan dan mari bersama luruskan pemahaman yang selama ini disesatkan.