Siapa bilang Valentine itu dilarang?
Dunia makin renta saja. Lihat sendiri usia kita yang semakin
bertambah. Jika dibandingkan dengan usia alam ini, kita tidak ada apa-apanya.
Oleh karenanya, dunia sudah pernah mengalami berbagai peristiwa. Peristiwa yang
telah menjadi sejarah di zaman kita saat ini.
Pentingnya kita mengetahui bahwa setiap yang terjadi di
dunia ini pasti ada penyebabnya. Artinya, segala yang ada di dunia ini tidak
akan ada tanpa ada yang menjadi sebabnya. Tidak mungkin terjadi begitu saja dan
hadir tanpa proses yang jelas.
Sebagai contoh, adalah ketika Anda sehat. Apa yang
menyebabkan Anda sehat, itu pasti disebabkan karena Anda pandai dalam menjaga
kesehatan. Begitu juga sebaliknya. Ketika Anda sakit, mungkin disebabkan Anda
kurang waspada terhadap diri Anda.
Berdasarkan masalah yang telah disebutkan maka dapat
disimpulkan bahwa segala sesuatu yang ada dan terjadi di dunia ini pasti ada
awal mula dan penyebabnya serta tidak mungkit terjadi begitu saja tanpa adanya
proses yang jelas.
Berkaitan dengan hal tersebut, mari kita kaitkan dengan
fenomena saat ini. Fenomena di zaman modern yang semestinya kata modern ini sangat
perlu diperhatikan. Banyak orang salah mengartikan bahkan hanya mengikut tanpa
tahu sumbernya.
Masyarakat banyak berpendapat bahwa modern itu adalah
western alias dunia barat yang di dalamnya adalah Eropa dan Amerika. Tidak
modern apabila tidak seperti mereka. Bahkan lebih berbahaya lagi adalah ketika
menelan bulat-bulat tanpa ada proses pencernaan terlebih dahulu. Maksudnya,
tidak memikirkan dahulu yang berasal dari negara lain tersebut apakah baik atau
buruk ketika diterapkan di Indonesia.
Perlu diperhatikan, bahwa kita boleh menggunakan hal yang
modern tersebut selama tidak bertentangan dengan aturan. Dalam islam dikenal
dengan syariat isalam. Islam membolehkan umatnya mengadopsi dari luar, dalam
hal ini adalah teknologinya bukan mengadopsi budaya, pola hidup, bahkan suatu
hal yang dapat merusak akidah. Sehingga Islam tidak ketinggalan dalam hal ilmu
pengetahuan dan teknologi, selain itu Islam akan tetap terjaga kemurniannya
karena tetap di jalannya.
Sayangnya di masyarakat kita, setelah didengungkan masalah
HAM, ini menjadi payung bagi mereka. Pemahaman tentang HAM yang tidak diarahkan
akan menjadi ranjau bahkan menjadi bom waktu. Dengan pemahaman mereka yang
menyalah artikan bahwa HAM adalah hidup sesuka hati, tidak mau diatur dan
cenderung mementingkan hawa nafsu. Pokoknya, apabila sesuatu itu enak, lansung
dimakan dan tidak mau tahu apakah itu beracun atau tidak. Ini sangat berbahaya
bukan?
Zaman modern, zaman yang bebas. Semuanya serba bebas. Yang
halal menjadi tabu dan yang haram menjadi tenar dan mudah untuk diamalkan. Ini
dikarenakan semakin banyaknya orang mendukung yang haram maka yang haram
tersebut berubah seolah menjadi dibolehkan padahal itu salah. Seperti kenyataannya
yaitu, dahulu perempuan yang memakai celana ketat atau di atas lutut menjadi
aib suatu masyarakat. Sebaliknya sekarang, yang berpakaian seperti ini menjadi
tidak asing karena sering dilihat di TV dan di lingkungan dan masyarakat pun
dengan sukarela memakainya dan menebarkannya. Lebih menyedihkan lagi ketika ada
yang menutup auratnya dengan sempurna, malah di katakan bahwa dia teroris, atau
malah berkata “Kepalanya botak kali ya sampe kepalanya ditutupin”. Akhirnya
mereka menjadi asing terhadap budayanya sendiri.
Ditambah lagi dengan budaya yang tidak tahu darimana
ujungnya. Budaya perayaan kasih sayang tanggal 14 Februari. Isinya mulai dari
cari pasangan hingga mengungkapkan kasih sayang melalui free sex. Budaya binatang
bukan?
Padahal jika ditelusuri sejarahnya, ST Valentine tidak
mengajarkan ini. Valentine, dia memperjuangkan suatu pernikahan ketika
pernikahan itu dilarang oleh kaisar. ST Valentine malah menikahkan sepasang
kekasih sehingga ini membuat marah sang kaisar. Akhirnya ST Valentine dihukum
mati karena dia menikahkan mereka. Jika ingin memuliakan orang ini maka
fahamilah sejarahnya. Sehingga bukan terjadi sex bebas tapi harusnya menjadi pernikahan
masal.
Sebagai seorang muslim, bukankah kita punya sosok manusia
terbaik. Manusia yang para sejarawan internasional mengakui kemuliaan beliau.
Nabi Muhammad, bukankah kita sudah mengenalnya? Beliau tidak dipilih oleh
manusia menjadi pemimpin manusia melainkan Allah yang memilihnya. Selain itu
beliau juga berwasiat yaitu mengikuti Alquran dan Sunnah yang mana ketika kita
mengikutinya, kita tidak akan tersesat selamanya.
Kita punya ciri khas sendiri yaitu senantiasa mengutamakan
kebaikan daripada kebathilan. Mengutamakan Alquran dan sunnah daripada hawa
nafsu. Kita beramal, melakukan segala sesuatu memiliki cara yang baik dan mudah
untuk dikerjakan juga bernilai ibadah ketika mengerjakannya. Bukan melakukan
pekerjaan tanpa alasan. Bukan melakukan aktivitas tanpa tahu penyebabnya. Bukan
ikut-ikutan tanpa mengetahui sejarahnya. Bukankah manusia diberikan kelebihan
berupa akal? Alangkah indahnya ketika kita melakukan sebuah pekerjaan
sebelumnya kita mengetahui alasan mengapa harus dikerjakan.
Seperti contoh ketika menghadapi lampu yang tiba-tiba padam.
1. Mengapa memperbaiki lampu? - Karena lampunya mati.
2. Mengapa lampunya mati? - Karena tidak ada aliran
listrik.
3. Mengapa tidak ada aliran listrik? - Karena ada kabel yang
konslet.
Pertanyaan selanjutnya adalah, mana yang harus diperbaiki?
Tentu kita akan menjawab kabel yang konslet yang harus
diperbaiki.
Seperti itulah semestinya yang kita lakukan, menelusuri
terlebih dahulu baru mengerjakan. Mengetahui dahulu sumbernya baru memutuskan
malaksanakan atau meninggalkan.
Semoga artikel ini menjadi pencerah bagi kita sekalian...