Prahara Konspirasi Globalisasi
Dunia tempat asik untuk membuat tipu daya. Satu sma lain
mudah saling menjerumuskan, menyesatkan dan menjatuhkan. Kebenaran dianggap aneh dan keburukan menjadi
konsumsi harian.
Diperkeruh
oleh nafsu yang tak terkendali membuat mata tak mampu melihat dengan jelas mana
yang benar atau mana yang salah. Seakan semua tertutup dan dunia ini gelap
gulita baginya. Hatinya hampa meski hasrat terpenuhi. Selalu merasa ada yang
cacat dalam dirinya sampai dahaga tak pernah habis di kerongkongannya.
Keruhnya dunia
kaburkan pandangan menyebabkan salah dalam memilih. Seolah di hadapannya sama,
seolah semuanya bersih dan suci. Tentu semua tak sma, masing-masing memiliki
keistimewaan ciri khas, dan kelebihan. Tidak semuanya benar di dunia ini
kecuali ada satu diantaranya yang paling
benar. Walaupun tidak, berusaha menjaga kebenaran adalah yang utama. Tidak
semua bersih kecuali ada satu yang paling bersih, namun setidaknya
berlomba-lomba menjadi yang paling bersih dan suci. Itu yang terbaik.
Berlanjut ke
zaman. Zaman di mana manusia sesuai
dengan sabda nabi. Mereka terombang-ambing seprti buih di lautan. Tidak lagi
sekokoh karang yang tetap tegak meski bertubi-tubi badai menerpa. Buih,
berjuta-juta jumlahnya namun buih tak tegu pendirian. Mereka mudah terbawa
arus. Mereka hanya ikut saja kemana zaman ini membawanya.
Taklid yang
buta. Kerjanya hanya ikut-ikutan saja. Yang tertanam dalam dirinya hanyalah
kesenangan walau sebentar saja baginya menikmati. Jumlah pendukungnya tak
terhitung namun mereka tak bernyali. Rapuh dirinya dan mudah berpecah belah.
Kesetiaan yang diikrarkan mudahnya diingkari.
Sampai kapan
terbawa arus zaman. Ataukah sampai menunggu kematian. Namun ternyata matinya
hati mendahului usianya. Nasehat tak mempan karena syahwat dipertuhankan. Maka ikut-ikutan
dan tak tau lagi jalan pulangnya bahka seolah lupa ingatan.
Dimulai deengan
25 Desember, kisah manusia kutub berkendara rusa tergolong mengada-ada. Dongeng
pembodohan ke setiap generasi. Apa hubungannya dengan almasih di yerusalem
dengan manusia salju dan mana sesungguhnya awal masehi... berlanjut pada 1
januari pembobrokan masal. Manusia digiring
ke suatu lapang luas menuju masa jahiliyah. Apa yang mereka rayakan. Bila mereka
tahu bahwa itu awalnya pemujaan dewa romawi entah apa yang akan dilakukannya...
Selanjutnya 14
februari. Mengapa hari itu hari kasih sayang? Lalu apakah hari yang lain sudah
tidak ada kasih sayang. Namun nyatanya itu hari pelegalan perjinahan. Bertukar pasangan
atas nama cinta. Hubungan tanpa nikah dianggap biasa. Diperparah lagi dengan
pesta narkoba. Apakah mereka berbuat perbaikan atau mengundang petaka?
Kembali ke
zaman jahiliyah ataukah zaman purba ketika martabat wanita direndahkan kemudian
martabat mereka dimuliakan oleh islam. Namun masih ada yang tidak terima. Terbentur
dengan hak asasi manusia. Istri berani melawan suami. Anak perempuan berani
keluar malam tanpa mahram. Aurat dipertontonkan secara terang-terangan. Apakah pantas
jika negeri ini berangsur-angsur menerima akibatnya yang disebabkan penghuni
yang tak mau mengerti.