KONDISI PASCA BANJIR BESAR DI INDRAMAYU
Bagaimana kondisi Pasca banjir besar di Indramayu Jawa Barat? Ikuti perjalanan saya dari Tasikmalaya menuju lokasi banjir di desa Karangtumaritis Kecamatan Haurgeulis Kabupaten Indramayu Jawa Barat.
Perjalanan Tasikmalaya ke Desa Karangtumaritis Alhamdulillah lancar. Meski ini pertama pakai kendaraan sendiri. Menyenangkan karena ada yang menemani. Apalagi ditemani yang ada di rumah.
Kami nggak ngasih tahu keluarga di Karangtumaritis. Sengaja buat surprise.
Jalannya naik turun. Jalan-jalan, tikungannya seperti ular. Jalan diapit antara gunung dan jurang. Anggap saja seperti sedang balapan. Kami menikmati perjalanan ini.
Nyasar? Iya pernah bingung pilih jalur. Padahal jalur sudah benar tapi masih ragu saja. Akhirnya muter-muter dulu di sumedang. Agak lama sih, ditambah sambil istirahat. Mungkin ini disebut nyasar.
Padahal tinggal lurus. Tapi supaya lebih yakin, tanya ke warga supaya diarahkan ke jalur yang tepat. Bahkan dikasih jalan pintas.
Tapi entah saya lebih pilih rute yang lain. Akhirnya ketemu jalan ke arah subang via Cikamurang. Mungkin sudah niat pengen masuk Bantarwaru dari awal starter motor dari rumah. Allah arahkan ke sini. Bismillah, ikuti saja mau-Nya.
Jalan seperti tidak berujung. Kiri dan kanan hutan semua. Tapi di sini saya tidak lagi bingung. Lurus terus melintasi jalur Subang.
Kok Sumedang panjang banget ya? Setelah sekian kilometer baru nemu perbatasan Sumedang - Indramayu. Alhamdulillah. Angin segar. Ini tanda semakin dekat ke lokasi. Makin tenang. Ditambah nemu tulisan Subang via Bantarwaru.
Ada godaan, milih belok ke Alzaitun. Tapi saya sudah pilih tujuan awal yaitu Bantarwaru. Ternyata terakhir ada kabar jalur ke lokasi tujuan Haurgeulis putus karena jembatan rusak di Haurkolot. Untung saya tidak tergoda lewat jalur ini. Alhamdulillah.
Ziyad mulai kelelahan. Sekilo lagi nyampe Bantarwaru. "Sebentar lagi ya nak". Sampai ketemu tulisan HAURGEULIS via Bantarwaru. "Tuh tinggal belok kanan nyampe." Kita istirahat dulu sebentar di mesjid beberapa menit.
Sebentar, difoto dulu plag arah ke Haurgeulis.
Sudah pulih kekuatannya, lanjut melaju ke Haurgeulis. Jalan yang dulu seperti kolam sekarang rata. Alhamdulillah. Nggak nemu lubang raksasa lagi di tengah jalan. Masih nemu hutan jati di kanan kiri. Ziyad pegang hp, kita rekam sambil naik motor.
Alhamdulillah sampai mentok pertigaan Haurgeulis. Saya ambil jalur Haurgeulis - Subang untuk menuju Karangtumaritis.
Mulai deh lapar. Pengen mampir dulu ke sini 👇
Ini tempat usaha kakak saya. Cuci motor, bengkel Las, pompa air, servis motor, mesin cuci, kulkas, sampai bengkel perut juga punya.
Awalnya mereka bertanya-tanya siapa yang datang. Pakai motor, pakai helm, dan masker kok minta makan? Saya kenalin buka helm dan masker dan tanya ayam goreng. Mungkin karena lagi pemulihan pasca banjir rupanya belum mulai jualan. Kalau sudah ketemu tempat ini, tinggal lanjut mencari icon Karangtumaritis. Mesjid Attawakkal Desa Karangtumaritis.
Okelah pemirsa, sebelum lanjut minum dulu biar seger. Persinggahan ini tidak lama. Ini yang disebut mampir. Kalau lama namanya nginap. Saya nginap di mana?
Lanjut jalan ke arah Barat...
Ziyad, lihat mesjid yang kemarin ada di foto. Kemarin airnya masuk mesjid ini. Terlihat banyak karpet yang masih dijemur. Alhamdulillah sekarang sudah pulih dan bisa buat shalat Jumat lagi.
Nggak masuk mesjid dulu. Pengen langsung ketemu my mom dan my dad, Mimi dan Mama, Mimide dan Mamade (ayah dan ibu saya).
Nyampe rumah kok nggak ada yang terkejut ya? Bahkan seolah sudah siap nyambut. Sudah dimasakin ayam segala.
Saya temui mimi di dapur dan dipeluk seperti merasa sedih yang dalam. Saya mencoba tenang untuk menenangkan sang ibunda.
Sudah bertemu ibu, lanjut ketemu ayah. Ayah yang begitu kuat, Masya Allah. Semoga Allah selalu menyayangi mereka berdua. Ayah, tidak keluar sedikit pun keluhan. Tenang, bahkan bercanda seperti tidak pernah terjadi apa-apa.
Ayah ngajak masuk mesjid. Air pun masuk ke sini tapi tidak terlalu tinggi. Semua peralatan dan perlengkapan selamat. Tapi sayang, banyak Alquran yang sudah termakan usia. Hanya 2 buah yang baru dan layak baca.
Mungkin Anda ingin ikutan wakaf Alquran, ada program Wakaf Quran Rombongan. Wakaf Alquran ini terus berlanjut. Alquran disalurkan ke mesjid-mesjid, pesantren, majelis talim, dan masyarakat yang membutuhkan.
Sekitar setengah meter genangan air yang masuk mesjid. Biasanya kalau banjir, nggak sampai masuk. Paling sampai di jalan saja.
Ini banjir terbesar setelah banjir di tahun 1992. Banjir sekarang menjebol tanggul di dua desa. Pertama, tanggul Rawasapi (Desa Tumaritis) yang pasti merendam Tumaritis. Kedua, tanggul lemah abang (Desa Wanakaya) yang airnya pun mengalir ke Desa Karangtumaritis.
Menurut laporan, bukan hanya Desa Karangtumaritis saja yang terkena banjir tetapi wanakaya, kertanegara pun kebagian airnya. Tapi tidak separah banjir yang terjadi di Tumaritis.
Semoga Allah bukakan pintu-pintu hidayah dan taufiq bagi masyarakatnya supaya menjadi pelajaran agar semakin dekat kepada Allah dan Allah semakin sayang kepada mereka. Aamiin.