Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Haru Azan Terakhir Bilal


Kisah Adzan Terakhir Bilal bin Rabah


Semua umat islam pasti mengenal sosok satu ini. Salah seorang sahabat Rasulullah saw yang merdu suaranya dan sering ditugaskan mengundangkan azan oleh baginda.

Bilal bin Rabah, awalnya adalah budak milik salah seorang musyrik dari suku Quraish yang dibebaskan oleh Abu Bakar ra untuk menyelamatkan Bilal dari penyiksaan. 

Setelah merdeka, posisinya dekat dengan Nabi saw, membela perjuangan Nabi Muhammad saw menyebarkan Islam dan menaklukkan wilayah-wilayah yang dijajah orang kafir.

Sahabat yang dikenal berkulit hitam ini memiliki keistimewaan yaitu dijamin masuk surga. Bahkan saat mi'raj Rasulullah saw, beliau berkata bahwa beliau saw mendengar suara terompah Bilal di sana.

Masya Allah... 

Namun belum banyak yang tahu kisah akhir dari sahabat yang mulia ini. 

Ingin tahu Kisah Azan Terakhir Bilal ra?

Ini terjadi ketika Palestina takluk di tangan Islam pada masa kekhalifahan Umar ra. 

Panglima perang, Khalid bin Walid meminta panglima tertinggi yang mendapat gelar kepercayaan umat dari Nabi saw, Abu Ubaidah mengirimkan surat kepada khalifah untuk hadir menerima penyerahan tanah suci ini.

Umar dan para sahabat berangkat pagi berikutnya. Menjelang Zuhur mereka beristirahat untuk persiapan salat. Dalam rombongan tersebut terdapat Bilal.

Kesempatan ini tidak disia-siakan Umar ra dan para sahabat untuk meminta beliau melantunkan adzan saat masuk waktu solat. 

Bilal menolak azan, karena sudah berjanji tidak akan mengumandangkan azan lagi setelah Rasul saw wafat. 

Namun para sahabat terus melobi beliau untuk sekali saja saat itu. 

"Wahai Bilal, para sahabat Rasulullah memohon kepadamu untuk mengumandangkan adzan sekali ini saja." pinta Umar ra. 

Setelah dilobi terus oleh para sahabat Rasulullah lainnya, Bilal bersedia mengumandangkan adzan. Tapi hanya sekali itu saja.

Perlahan syahdunya suara azan dilantunkan Bilal. Tiba-tiba suasana kehidupan bersama Rasulullah saw merasuk jiwa-jiwa muslim, terutama para sahabat.

Mereka mulai terkenang kembali akan manusia yang sangat dicintai dan dirindukan. Tetesan demi tetesan bening dari mata mereka menitik satu persatu mengalir di pipi. 

Bilal tak kuasa menahan tangis sambil terus lantunkan azan. 

Semua muslim menangis dan yang paling keras tangisnya adalah Umar bin Khathab ra. Semoga Shalawat dan salam Allah limpahkan pada baginda Muhammad saw dan keluarganya.



Tidak ada seorang muslim pun yang mendo’akan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama”.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram