Hindari 5 Penyebab Kegagalan Ini Jika Anda Ingin Sukses
Sukses membuat seseorang hidup senang, entah sukses dalam keduniawian maupun suskses dalam keakhiratan. Maka dalam Islam telah diajarkan cara mendapatkan kesuksesan dunia dan akhirat.
Tentunya setiap orang tidak mengharapkan kebalikan dari kesuksesan, yaitu kegagalan karena kegagalan ini mengakibatkan kesedihan dan keterpurukan. Oleh karena itu banyak orang berusaha menghindari penyebab-penyebabnya. Berikut ini penyebab kegagalan yang umumnya dilakukan oleh setiap orang.
Baca: Rahasia Kekayaan Nabi agar Anda Cepat Kaya
Baca: Rahasia Kekayaan Nabi agar Anda Cepat Kaya
Kedua, Lemah Semangat. Ada yang sudah memiliki tujuan atau cita-cita tetapi keinginannya lemah, akibatnya semangatnya pun lemah. Tujuannya bagus namun tidak pernah terlaksana. Hanya omongannya saja yang hebat tetapi tidak berenergi. Gagalnya dimulai dari awal karena semangatnya hilang di awal.
Ada pula yang sudah semangat di awal tetapi menurun semangatnya di pertengahan. Maka jagalah semangat. Milikilah semangat agar gagal tidak mendekati.
Ketiga, Tidak Memiliki Teman. Penting sekali memiliki teman. Teman yang bisa menginspirasi. Teman yang bisa selalu memberikan semangat. Teman yang bisa diajak berbagi. Teman yang memberikan solusi.
Kegagalan bisa diderita oleh orang yang tidak mau bergaul. Orang yang tidak bergaul tentu tidak memiliki teman. Orang yang tidak memiliki teman, hidupnya susah. Segalanya ditanggung sendiri. Orang tidak memiliki teman berarti gagal hidup bermasyarakat. Kemungkinan besar kegagalan lainnya akan dideritanya terus menerus.
Keempat, Ragu-ragu. Hindari keraguan karena keraguan bisa menyebabkan kegagalan. Orang yang meragukan diri sendiri maka mengakibatkannya tidak mempercayai dirinya sendiri. Jiki pada diri sendiri sudah tidak dipercaya maka hilanglah semangat yang berujung berhenti menuju tujuan hidupnya, cita-citanya.
Kelima, Monoton. Orang yang tidak mau berkembang. Dia tidak mau berubah. Tidak mau menyesuaikan dengan kondisi lingkungan. Ia tertinggal jauh oleh orang lain. Tidak mau belajar dari kegagalan yang telah dilaluinya. Dia tetap di dalam kegagalannya selama tidak mau belajar dan mengubah cara dan menjauhi penyebab kegagalannya.
