Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ayo Membuat Alasan Agar Kita Semakin Semangat Menulis

Agar semakin semangat menulis, kita harus memiliki tujuan, untuk apa kita menulis. Dengan memiliki tujuan sebagai misi kita maka kita akan berusaha mencapai tujuan-tujuan itu apapun caranya. Apalagi menjadi penulis pemula yang baru terjun dalam dunia kepenulisan. Ia akan menulis jika ada yang memaksa. Keinginan menulis muncul bukan karena membutuhkannya melainkan karena ada tekanan dari luar. Jika tidak menulis maka akan mendapatkan resiko. Berbeda dengan penulis pemula yang sudah memiliki tujuan. Apapun alasannya, menulis sudah menjadi karakternya. Menulis sudah menjadi kebiasaannya bahkan menjadi sebuah kebutuhan hidupnya. Maka dari itu dalam tulisan ini saya menyampaikan beberapa tujuan dan alasan saya harus menulis:

Mengikat Ide
Sungguh sangat disayangkan ketika kita punya ide namun tidak disampaikan kepada orang lain. Bisa jadi ide kita dibutuhkan oleh mereka yang sedang mencari solusi. Maka baiknya kita mengungkapkannya kepada mereka agar mereka mengetahui solusi yang mereka perlukan. Apabila tidak bisa menyampaikannya langsung dengan ucapan, maka sampaikanlah lewat tulisan. Kelebihannya jika menyampaikan lewat tulisan, maka ide itu akan awet. Sedangkan jika ide disampaikan lewat ucapan saja, sesungguhnya manusia tidak lepas dari sifat lupa. Untuk mengatasi kemungkinan lupa maka ikatlah ide yang kita miliki dengan cara menuliskannya.

Baca: Perjuangan Penulis Pemula

Suplemen Hidup
Inspirasi dan ide datang setiap saat. Kapan pun, ia bisa bebas datang dan pergi. Dari siapa saja dia bisa muncul ke permukaan bumi. Ketika kita menulis inspirasi tersebut, kita akan semakin kaya ide dan terpancing untuk memperkaya diri dengan ilmu, seperti membaca buku-buku, banyak berdikusi, dan metode mendapatkan ilmu lainnya. Maka dari itu, menulis dapat menjadi suplemen hidup yang akan memperkaya diri dengan semakin semangat untuk belajar.

Baca: Cara agar Inspirasi Berdatangan

Membuat Panjang Umur
Para tokoh penulis, baik dari kalangan ulama, kalangan sastrawan, ilmuan, dokter, akademis, dan lainnya. Mereka menulis buku-buku bermanfaat dan menjadi referensi generasi setelahnya. Namanya masih dikenal. Ia seolah masih hidup hingga zaman sekarang. Seakan masih berkata-kata langsung lewat karyanya. Mereka penulis panjang umurnya bukan berarti masih hidup. Mereka telah pergi dari alam dunia namun karya-karyanyalah yang membuat mereka tetap hidup hingga saat ini.

Tips cara agar lebih semangat menulis



Mendidik Manusia
Dalam dunia pendidikan tidak lepas dari dunia tulis menulis. Dari usia pendidikan dasar, keterampilan menulis peserta didik sudah dilatih oleh para pendidiknya. Hingga perguruan tinggi, diharapkan peserta didik dapat membuat sebuah karya tulis yang bermanfaat. Dengan menulis suatu ilmu dalam suatu karya maka ketika ia dibaca oleh orang lain dan orang itu berubah karakternya menjadi lebih baik karenanya maka secara tidak langsung penulisnya telah mendidik orang itu.

Memberikan Motivasi
Banyak buku motivasi bermunculan. Buku-buku itu ditulis dengan tujuan dapat memotivasi para pembacanya. Dengan demikian dari kalangan motivator selain banyak mengisi training dengan kelihaian public speakingnya juga menuliskan motivasi-motivasi dalam buku-bukunya supaya secara tidak langsung dapat memberikan motivasi kepada orang lain.

Investasi Masa Depan
Harus kita sadari bahwa menuliskan ilmu akan bermanfaat bagi diri kita dan ketika dibaca oleh orang lain kemudian orang tersebut mengambil manfaat dari ilmu yang ada dalam tulisan kita maka kita akan memperoleh pahala darinya. Menulis menjadi investasi yang tidak akan pernah putus pahalanya selagi banyak yang mengambil faidah dari tulisan kita.







Baca: Menulis Sebagai Investasi Masa Depan

Itulah beberapa alasan mengapa saya harus menulis. Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca sekalian.

Tidak ada seorang muslim pun yang mendo’akan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama”.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram