Tips Sukses Menghadapi Ujian Nasional
Ujian adalah ritual tahunan yang diselenggarakan secara
serempak dari sabang sampai merauke, dari pelosok hingga kota, dari pesisir
hingga pegunungan, semua yang bergelar siswa di nusantara ini mengikuti ujian
ini sebagai ujian akhir di sekolah yang menentukan kelulusan mereka.
Tidak seorang pun berharap tetap tinggal dan menetap belajar
di sekolahnya. Ada masanya mereka harus pindah belajar di jenjang pendidikan
yang lebih tinggi. Oleh karenanya, kelulusan dari sekolah asal adalah sangat
diharapkan. Bukan berarti meninggalkan sekolah asal sebagai pertanda telah
bosan sekolah, tetapi hal ini terjadi karena mereka memiliki cita-cita. Oleh
sebab itu mereka senang jika telah lulus ujian karena selain bisa melajutkan
juga berarti mereka telah mencapai keberhasilan dalam belajar.
Karena ujian sangat diharapkan kelulusannya maka alangkah
baiknya jika kita sudah mempersiapkan segalanya yang dibutuhkan untuk
menghadapi ujian nasional. Jika seseorang masih belum siap menghadapi ujian
berarti dia belum siap lulus. Dengan kata lain dia masih betah di sekolah
asalnya. Untuk yang sudah siap pasti mempersiapkannya jauh-jauh hari sebelum
masa ujian itu tiba.
Banyak yang dilakukan oleh mereka yang ingin sukses
menghadapi ujian, salah satunya yaitu dengan mengikuti bimbingan belajar. Masa
persiapan ini adalah proyek besar bagi lembaga bimbel. Satu kelas diikuti oleh sekitar
lima puluh siswa. Coba kalikan dengan jumlah kelasnya. Namun bimbel bukan
jaminan. Yang menjamin kelulusan adalah pribadi masing-masing.
Bersyukurlah karena sudah ada usaha. ini berarti ada kemauan
untuk memantaskan diri untuk mendapatkan kelulusan. Memang harus demikian, jika
punya kemauan harus disertai usaha dan jangan lupa berdoa. Masalah berhasil
atau gagal itu adalah akibat, yang pengting prosesnya harus benar.
Betapa tidak demikian, diantara mereka yang ingin lulus pun
ada yang melakukan kecurangan. Masih saja tidak merasa percaya diri padahal
waktu belajar yang diberikan sama. Jika masih ada yang demikian maka kemana
sajakah siswa ini selama tiga tahun?.
Inilah yang tidak dikehendaki, kejujuran semakin mahal
harganya dan yang jujur malah tidak dihargai. Yang jujur malah dikatakan
terlalu ideal, bahkan dikucilkan. Yang memberikan contekan malah semakin banyak
teman karena dianggap peduli.
Memang sih lulus, tapi sebenarnya jika dipandang dari kemampuan,
dia masih tidak lulus. Sebab yang benar-benar lulus adalah yang mengerjakan
tugasnya sesuai aturan dan tidak
mengambil hasil karya orang lain.
Sedangkan usaha lainnya untuk mempersiapkan diri dalam
menghadapi ujian yaitu dengan cara memperbaiki proses belajar. Bisa jadi
ditambah kapasitas dan kualitas belajarnya. Contohnya yaitu dengan mengurangi
waktu jatah main yang diganti dengan waktu belajar. Atau bisa juga belajar
sambil bermain. Kalau pengalaman saya dulu sebelum ujian, saya mencoba
menguasai semua materi yang akan diujikan. Saya juga melahap semua latihan soal
sehingga mengenali karakter soal ujian. Saya belajar sambil nonton film di televisi.
Kalau filmnya lagi ramai maka saya nonton dan kalau sedang iklan maka saat itu
saya membaca. Kita tahu bahwa waktu tayang iklan lebih panjang daripada
tayangan film.
Hal tersebut membuat belajar saya tidak jenuh karena sambil
belajar ada hiburannya. Namun sayangnya cara ini kurang baik untuk orang yang
memiliki gaya belajar yang berbeda, seperti yang suka menyepi maka cara saya
ini tidak bisa dipakai.
Beberapa minggu sebelum ujian nasional saya malah tidak
belajar. Alasannya karena saya sudah belajar selama tiga tahun. Tapi yang saya
lakukan adalah membaca rangkuman yang telah saya buat sebelumnya. Rangkuman ini
saya buat dari buku yang dipakai guru saya ketika mengajar. Jadi saya pinjam
saja bukunya saat beliau sudah selesai mengajar.
Sedangkan seminggu sebelum ujian, saya malah lebih banyak
santainya. Saat inilah minggu tenang dan saya perbanyak refreshing. Ini saya
maksukan agar saya tidak stres sebelum bertanding. Daripada memikirkan ujian
yang sudah pasti, mending menjaga kesehatan dan kebugaran jiwa dan raga agar
benar-benar siap mental dan fisik ketika ujian tiba.
Biasanya sistem kebut semalam itu menjadi lumrah. Namun dengan
cara saya tersebut sistem ini tidak akan terjadi lagi sebab bungan ngebut lagi tetapi
terbang di alam mimpi. Artinya tidur nyenyak karena persiapan sudah matang. Paling-paling
mereview saja sepintas dengan membaca rangkuman yang telah dibuat tadi.
Kalau sudah siap berarti sudah tenang dan menang sebelum
bertanding. Tinggal menunggu waktunya tiba. Ketika waktu ujian tiba juga harus
tetap tenang. Hirup nafas panjang dengan diiringi permohonan perlindungan dari
Allah.
Isi identitas dengan seteliti mungkin. Karena jika menulis
nama atau identitas orang lain di lembar jawaban kita itu tidak mungkin
terjadi. Sebab ada kejadian seorang siswa yang merasa semua jawabannya sembilan
puluh persen benar tapi malah mendapat pernyataan tidak lulus. Ternyata ketika
ditelusuri, dia lupa mengisi identitas diri.
Setelah itu, bukalah lembar soal. Fokuslah pada soal yang
termudah. Baca semua soal dari soal pertama sampai akhir. Jawab langsung soal
yang paling mudah dan lewatkan dulu yang sulit. Ini berguna untuk mempercepat
menjawab soal. Karena jika fokus pada soal yang sulit, ini pasti memakan waktu
yang lama sedangkan waktu yang tersedia sangat terbatas.
Ketika sudah selesai menjawab soal yang mudah-mudah, barulah
ke soal yang memiliki tingkatan yang lebih tinggi hingga yang tersulit. Apabila
sangat sulit dan merasa tidak mampu lagi maka jangan biarkan pilihan jawaban
itu kosong. Isilah yang menurut kita benar dengan menggunakan perasaan. Ini adalah
jurus terakhir kalau memang sudah tidak mampu dan waktunya mepet. Karena hal
yang terpenting adalah kita tidak curang dalam menjalani ujian.
Inilah tips sukses menhadapi ujian. Semoga bisa
menginspirasi dan memotivasi sehingga semakin siap menghadapi ujian yang akan
datang. Terimakasih.
