Di Ujung Dunia Aku Menemukannya
Pada suatu hari hiduplah sebuah keluarga yang sangat amat sederhana. Di sebuah rumah di dalam desa terpencil mempesona. Sebuah keluarga kecil dengan beranggotakan seorang ibu dan seorang anak. Sudah sekian lama sejak anaknya masih dalam buaian, suaminya belum juga pulang ke rumah. Suaminya hanya mengirimkan nafkah untuk anak dan istrinya setiap tiga bulan.
Kini anaknya sudah menginjak usia remaja. Tentunya pada usia ini pikirannya sedang kritis-kritisnya. Dia selalu bertanya kepada sang ibu tentang keberadaan sang ayah. Ibunya selalu menceritakan tentang kebaikan ayahnya serta menceritakan keberadaannya sembari membacakan surat-surat terakhir yang dikirim oleh suami tercinta.
Sebuah dialog pun terjadi ...
"Ayah pasti sangat bangga padamu, kau anak yang saleh dan senantiasa berbakti kepada orang tua."
--------bersambung---------
Kini anaknya sudah menginjak usia remaja. Tentunya pada usia ini pikirannya sedang kritis-kritisnya. Dia selalu bertanya kepada sang ibu tentang keberadaan sang ayah. Ibunya selalu menceritakan tentang kebaikan ayahnya serta menceritakan keberadaannya sembari membacakan surat-surat terakhir yang dikirim oleh suami tercinta.
Sebuah dialog pun terjadi ...
"Ayah pasti sangat bangga padamu, kau anak yang saleh dan senantiasa berbakti kepada orang tua."
--------bersambung---------