Nomor Cantik (12-12-12)
Nomor cantik telah berlalu, Rabu, tanggal 12 bulan Desember tahun 2012. Ada orang termakan isu, akan datang di masa itu suatu kejadian akhir zaman. Namun tidak untuk orang beriman, dia tentram dan nyaman. Tak perlu risau dengan hari yang di hadapinya karena itu pasti terjadi walaupun manusia tak mungkin mampu memprediksinya.
Muslim sejati, dia akan terus menempa diri menjadi muslim sesungguhnya yang sempurna. Setiap hari selalu menjadi lebih baik dari hari sebelumnya karena dia tahu bila sama saja dengan hari kemarin adalah orang yang rugi. Sehingga kapanpun masa dahsyat itu datang dia tak lagi pikirkan karena yang akan membelanya nanti adalah amal kesalehan sepanjang masa dia berada di alam nyata bernama dunia. Dia tak dahaga olehnya, dunia. Malah senang berbagi walau dalam kekurangan. Sekalipun punya banyak rezeki dia gunakan dengan kesederhanaan, tak berlebihan. Bahkan sebagian besar dia bagikan kepada saudaranya yang membutuhkan. Sebab dia yakin itu semua akan membelanya di hari pembalasan.
Lihatlah yang tak punya iman. Dia gusar dengan hidupnya ketika menjelang Nomor Cantik itu tiba. Ada yang menimbun dirinya dengan hartanya sehingga susah bernapas yang akhirnya dia tewas di bawah timbunan itu. Dia halalkan segala cara meski bertentangan dengan norma dan nuraninya demi memperoleh rekor orang terkaya di dunia karena gengsi yang menjulang tinggi. Gengsi itu membunuh hatinya, pesta-pesta dia adakan sangat meriah. Triliunan pun tak berat dikeluarkan demi menyelenggarakan upacara yang menyesatkan umatnya. Dia tak tahu atau tak mau tahu bahwa perbuatan buruk akan berakibat buruk pula baginya. Itulah karena matinya hati yang tak pernah disirami dengan air dari mata air yang mulia bernama keimanan.